spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jalan Poros Muara Jawa-Sangasanga Patah, Diduga Akibat Aktivitas Tambang

TENGGARONG – Akses jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Muara Jawa-Sangasanga patah, tepatnya di Kelurahan Dondang. Dalam dua pekan terakhir, jalan ini awalnya hanya retak. Puncaknya pada Kamis (1/6/2023) malam, jalan tersebut sudah tidak bisa dilalui lagi, baik roda dua maupun roda empat.

Mirisnya, jalan yang berstatus milik Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini, hanya bersebelahan dengan aktivitas pertambangan. Diperkirakan hanya 50-100 meter saja, dari tepi jalan.

Nampak danau yang tercipta akibat galian tambang, menganga luas. Aktivitas inilah yang disinyalir menjadi pemicu jalan semenisasi ini patah.

“Kerusakan kalau parah dari informasi tadi malam. Saya persisnya tidak tahu, (tapi) dua pekan lalu sudah kelihatan retaknya,” ungkap Camat Muara Jawa, Safruddin, melalui sambungan telepon, Jumat (2/6/2023).

Mengetahui kondisi jalan antar kecamatan ini patah dan memutus arus mobilitas, sejumlah pihak langsung turun ke lokasi. Pada Jumat (2/6/2023) siang.
Diantaranya dari Polres Kukar, Pemerintah Kecamatan Muara Jawa. Beserta Komisi III DPRD Kukar dan Komisi III DPRD Kaltim.

Bahkan dalam proses peninjauan, pemilik perusahaan pun langsung dipanggil ke lokasi. Safruddin pun memastikan bahwa perusahaan yang menggarap legal, namun tidak tahu secara pasti tujuan kegiatan yang mereka lakukan. Namun dari pantauan warga, kesannya pihak perusahaan ingin melakukan penambangan lagi. Padahal sangat dekat dengan jalan poros.

Terkait aktivitas yang diperkirakan berjalan sejak Februari 2023 lalu, Safruddin mengaku tidak mengetahui secara jelas apa yang dilakukan para pekerja di sana. Apakah akan dilanjutkan rencana pertambangan berikutnya, atau sebatas mengeringkan atau menutup lubang bekas galian tambang tersebut.

“Terus berjalan (sejak Februari 2023) sampai tadi malam, puncaknya rusak (Kamis malam) aktivitas langsung diminta untuk dihentikan,” lanjut Safruddin.

Selain menyetop aktivitas di areal kawasan dekat lubang eks galian tambang, Safruddin menyebut pasca peninjauan, pihak DPRD Kaltim akan mengambil sikap. Di antaranya mengundang sejumlah pihak terkait, yakni utamanya pemilik perusahaan, Dinas PUPR Kaltim untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Terkait kondisi jalan yang sudah tidak bisa dilalui oleh roda dua dan roda empat, terpaksa pihak terkait melakukan pengalihan jalan. Tepatnya di jalan tanah tepat disamping jalan semenisasi yang patah untuk sementara waktu.

Diketahui, 3 hari sebelumnya, tepatnya pada Selasa (30/5/2023), anggota DPRD Kukar, Sa’bir pun mendatangi lokasi serupa. Mengecek kerusakan jalan yang ditimbulkan akibat aktivitas pertambangan di sana.

Ia menyebut selama ini sudah bersabar dengan kelakuan pihak perusahaan, dan berharap perusahaan bisa mempertanggungjawabkan. Namun rupanya enggan bertindak dan malah membuat jalan semakin rusak.

“Usia jalan itu belum ada satu tahun, sudah cukup bersabar saya selama ini sebenarnya tapi ini ya awalnya sempat dipindahkan, dan hari ini digunakan tambang lagi sampai rusak begitu. Yang jelas masyarakat Kecamatan Samboja-Muara Jawa-Sangasanga yang dirugikan akibat rusaknya jalan itu karena jalan itu akses mau ke Samarinda pulang pergi lewat situ,” tutup Sa’bir.

TELAN RP 14 Miliar
Kerusakan parah pada jalan di ruas Sangasanga-Dondang menjadi sorotan setelah dilaporkan adanya aktivitas tambang di area tersebut.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II PUPR-Pera Kaltim, Taufiqurridha Ismail, mengungkapkan bahwa pemerintah telah melakukan serah terima pekerjaan jalan pada Oktober 2022 dengan anggaran pembangunan sekitar Rp 14 miliar.

Ruas Sangasanga-Dondang ini memiliki panjang sekitar 1 kilometer dan saat ini badan jalan patah.

Menurut Taufiqurridha, pada saat pelaksanaan pekerjaan jalan, tidak ada aktivitas tambang yang terlihat. Namun, setelah penyerahan pekerjaan dilakukan, aktivitas pertambangan kembali muncul.

“Kami telah turukan tim untuk melakukan pengamatan lebih detail atas kerusakan jalan. Akan dilakukan kajian teknis menentukan penanganan lanjutan yang paling efisien,” tuturnya. (afi/MK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img