spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Isran Noor, Sang Pejuang Tenaga Honorer Kaltim

SAMARINDA – Pejuang Kesejahteraan Honorer Indonesia mungkin layak disandang oleh Isran Noor mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim)  yang baru saja mengakhiri masa jabatan 1 periodenya ini, betapa tidak perjuangan dan perhatian beliau terhadap tenaga  non Aparatur Sipil Negara ini tidak main-main.

Bahkan ketika ada rencana penghapusan tenaga honorer berhembus, Isran adalah salah satu kepala daerah di Indonesia yang bersuara keras menolak wacana itu.

Semasa menjabat  Gubernur Kaltim, Isran kerap memasang badan untuk memperjuangkan agar tidak ada menghapus tenaga honorer provinsi.

Rencana penghapusan tenaga honorer mulai didengungkan ke publik pada pertengahan tahun 2022. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) saat itu yang dijabat oleh Almarhum Tjahjo Kumolo, mengeluarkan surat edaran nomor B/185/M.SM.02.03/2022 pada 31 Mei 2022 dan menyebut bahwa keberadaan tenaga honorer akan dihapus pada 28 November 2023.

Tak mengindahkan rencana pemerintah pusat, Isran melawan arus dengan menolak kebijakan tersebut. Alih-alih penghapusan, Isran mengusulkan agar tenaga honorer bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

BACA JUGA :  Kemendagri Tuntaskan 8 Jenis Pelatihan Aparatur Desa di Kaltim

Tak hanya itu, baru di masa Gubernur Isran, berbagai manfaat diterima para tenaga honorer. Mulai dari Tunjangan Hari Raya (THR) dan tanggungan BPJS Kesehatan serta Ketenagakerjaan.

Menjadi Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Pada 26 Oktober 2022, dimanfaatkan Isran untuk memperjuangkan penolakan penghapusan tenaga honorer ke pemerintah pusat.

Hubungan baiknya dengan Menpan RB saat ini, Abdullah Azwar Anas, memudahkan komunikasi perihal upaya mempertahankan pegawai non ASN. Pemerintah pusat akhirnya membatalkan rencana penghapusan tenaga honorer pada tahun 2023 dan meyiapkan formula baru dalam mengakomodasi 2,3 juta pegawai non ASN seluruh Indonesia.

Di masa akhir jabatannya sebagai Gubernur Kaltim, Isran bahkan masih menjamin keberadaan tenaga honorer tidak akan dihapus.

“Meski nanti saya tidak menjabat, saya masih pantau. Tenang saja, kalian (tenaga honorer) tidak akan dihapus,” ujar Isran saat memberikan sambutan pada kegiatan pengembangan Kompetensi ASN dan Orientasi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltim di Hotel Mercure Samarinda beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :  Peserta Orientasi PPPK di Kota Samarinda Merasa Terbantu Dibimbing Pemateri yang Berkompeten

Di tengah-tengah sambutannya tersebut, Isran sempat berhenti berbicara, sambil membuka-buka catatannya, sekitar beberapa menit Isran kemudian kemudian beralih dari podium menuju meja narasumber mengambil tisu dan kembali lagi ke podium, ternyata beliau ingin menghapus air matanya yang dari tadi menutupi pandangannya.

Dia pun berpesan kepada seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tidak marah-marah kepada bawahannya terutama PPPK, karena menurutnya marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah.

“Buat pimpinan OPD semuanya, saya titip mereka ini. Jangan dimarahi kalau mereka ada berbuat salah, karena tidak akan menyelesaikan masalah, kasih tahu lah dengan baik-baik,” katanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Termasuk perilaku dan sikap para pejabat tinggi pratama atau pejabat eselon dalam berkomunikasi dengan bawahan (staf). “Saya harap pimpinan OPD baik provinsi dan kabupaten/kota, jadilah pemimpin yang mengayomi bawahannya,” pintanya.

Pesan juga diharapkan kepada para pejabat jabatan tinggi pratama atau sekretaris daerah provinsi, kabupaten dan kota sebagai pimpinan tertinggi di bawah gubernur, bupati dan wali kota merupakan pejabat pembina kepegawaian. “Anak buah itu bagian daripada diri kita sendiri,” lanjutnya.

BACA JUGA :  BPSDM Kaltim Berikan Pembekalan Manajemen Stakeholder kepada ASN

Sebab bagaimana pun juga, ungkap orang nomor satu Benua Etam itu, bahwa pimpinan sebagai pembina bawahan wajib memiliki tanggungjawab, maka tidak boleh membiarkan bawahannya dalam posisi salah.

“Tinggal bagaimana kita berkomunikasi. atau sampaikan informasi secara baik. Pokoknya jangan marah, sebab itu akan menambah gap antara pimpinan dengan bawahan,” pungkasnya.

Dalam suasana haru, Isran sempat bergurau dengan lawakan yang memang menjadi ciri beliau yang suka bercanda saat memberikan sambutan. “Pak m, kita harus kasihan sama mereka (PPPK), pendapatan masih kecil,  banyak tanggungan mereka, punya anak satu dan istri 3,” candanya.

Tapi Isran juga memuji seluruh Pejabat yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim, adalah pemimpin yang baik. “Tapi kebetulan para pimpinannya bagus-bagus semua, OPD-OPD itu. Mereka sayang semua sama anak-anak buahnya,” pujinya. (ADV)

Pewarta : Hanafi
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img