spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Hari Ini Kasus Positif Capai 226 Kasus, Neni Sebut Rasio Masih Dibawah Nol Persen

BONTANG – Penambahan kasus baru covid-19 masih terus terjadi setiap hari di Kota Bontang. Tim Gugus Covid 19 Kota Bontang, kembali melaporkan, pada Senin (24/8/2020) hari ini, terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 47 kasus.

Menurut Juru Bicara Tim Gugus Covid 19 Kota Bontang Adi Permana, penambahan 47 kasus tersebut berasal dari klaster PKT dengan kodefikasi kasusBTG180 sampai kasusBTG226.

“Sehingga total sampai hari ini sebanyak 226 kasus dengan rincian kluster PKT sebanyak 167 kasus, klaster HOP 13 kasus, klaster Berbas Pantai 5 kasus, dan non klaster 41 kasus,” bebernya dalam konferensi pers daring, Senin (24/8) sore.

Kemudian yang dirawat atau diisolasi intensif di rumah sakit sebanyak 29 pasien, karantina mandiri di rumah atau yang disiapkan perusahaan sebanyak 106 kasus. “Sedangkan yang selesai perawatan dan sembuh sebanyak 91 kasus,” ucapnya.

Selain itu, ada juga data hasil swab dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Pemeriksaaan PCR Gugus Covid sebanyak 630 orang dan PCR dari perusahaan PKT sebanyak 6.105 orang. “Jadi untuk total rapid antigen dan antibodi yang sudah dilakukan sebanyak 25.323 tes,” tuturnya.

Terpisah, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, tingginya kasus positif yang ditemukan di Kota Bontang karena Pemkot gencar menggelar tes antigen dan antibodi secara massal dan sampai saat sudah mencapai 25.323 tes yang dilakukan.

Dengan jumlah kasus positif di Bontang yang dilaporkan sebanyak 226 kasus, artinya rasio kasus positif yang ditemukan masih dibwah nol persen atau 0,89 persen. “Coba lihat di daerah lain, apakah sudah melakukan tes sebanyak di Bontang? Kita ini sudah sangat luar biasa. Dari perusahaan saja, sejak diketahui adanya kasus positif, sudah melakukan swap hingga 6 ribu orang dan masih menunggu sekitar 2 ribu lagi. Kalau biaya swap itu Rp 1 juta, maka dana yang sudah dikeluarkan perusahaan mencapai Rp 9 miliar,” bebernya.

Neni pun meyakini bila di daerah lain, melakukan rapid antigen dan antibodi secara massal, maka pasti akan ditemukan kasus yang tinggi. “Kami melakukan tes ini secara massal, karena kami tak ingin virus ini menularkan lagi ke warga yang lain. Karena penularan covid ini sangat cepat. Satu-satunya cara yang kita bisa dilakukan dalam kondisi new normal ini tertib pakai masker,  mencuci tangan,  dan menjaga jarak,” bebernya ditemui disela mengikuti Sidang Paripurna DPRD Kota Bontang, Senin (24/8). (yim/red)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img