spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur: Bagus Kualitas Airnya

Gubernur Kaltim H Isran Noor meninjau void eks tambang PT Indominco Mandiri (IMM) yang akan dikelola menjadi air baku Kota Bontang. Isran Noor mengatakan, void L11N1 seluas 53.05 hektare dengan umur 10 tahun itu layak dimanfaatkan sebagai air baku untuk memenuhi kebutuhan warga Bontang, maupun Kabupaten Kutai Timur.

“Bagus, PH airnya basah sekali, bahkan di atas netral yaitu di atas 7, sehingga layak dikonsumsi,” ujar Gubernur di kawasan eks tambang PT Indominco Mandiri, Jumat (17/12/2021). Saat peninjauan Gubernur didampingi Sekprov HM Sa’bani, Wali Kota Bontang Basri Rase, dan Forkopimda Kota Bontang serta Mine Operation PT Indominco Mandiri Heru Hernowo beserta jajarannya.

Walaupun demikian, lanjut Isran, untuk pendistribusiannya, harus dilakukan pengkajian yang tepat, karena void berada di bawah perbukitan sehingga memerlukan perhitungan yang matang untuk pemasangan pipa. “Karena di bawah bukit, maka pemasangan pipa harus dua kali menaikkan airnya, baru bisa disalurkan sehingga perlu perhitungan yang matang,” ujar Isran.

Wali Kota Bontang Basri Rase mangatakan, Pemkot terus mendorong PT Indominco Mandiri, bersama Pemprov Kaltim, Pemkot Bontang dan Pemkab Kutai Timur untuk segera merealisasikan seluruh perizinan di tingkat provinsi maupun kementerian.

BACA JUGA :  Komisi III Sidak Pembangunan Gedung SMPN 1 Bontang yang Mandek Akibat Tak Ada Anggaran

“Karena kualitas air void ini layak menjadi sumber air baku, dalam hal pemenuhan air minum masyarakat Bontang dan Kutim. Bila izinnya sudah keluar, kita minta segera dibangun,” ungkap Basri Rase.

Sebelumnya, Mine Operasional PT Indominco Mandiri, melaporkan PT Indominco memiliki beberap void, namun ada 6 yang direkomendasikan menjadi sumber air baku, yaitu void L13W1 seluas 45,14 hektare berumur 8 tahun. Kemudian void L11N1 seluas 53,05 hektare yang umur 10 tahun. Ketiga void 6 S, seluas 131.18 hektare yang berumur 8 tahun.

Lalu void L2S seluas 32.85 hektare berumur 5 tahun. Kelima, void 13 B seluas 10.87 hektare berumur 9 tahun, dan terakhir void 4 S seluas 43.29 hektare yang berumur 9 tahun. “Kelayakan 6 void ditandai sudah berkembang biaknya beberapa jenis ikan, termasuk pengambil sampel air,” tandasnya.

Saat kunjungan Gubernur itu dilakukan pengambilan sampel air dari tengah void L11N1 dan hasilnya memang layak digunakan sebagai air baku untuk keperluan masyarakat. Kegiatan dilanjutkan penanaman beberapa bibit pohon buah. (rls)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img