Oleh: R. Yuda Ferdianto Putra
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman
Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai sumber daya alam sehingga sering dijuluki sebagai negara 1.000 surga. Dengan objek wisata yang beredar di setiap provinsi tentu kita bisa sebutkan bahwa itu adalah peluang meningkatkan ekonomi daerah sampai negara. Faktanya kita tahu bahwa salah satu penyumbang devisa negara terbesar di Indonesia adalah dari sektor pariwisata.
Namun hampir 2 tahun, Covid-19 berhasil melumpuhkan berbagai aktivitas masyarakat yang pada akhirnya memberikan pengaruh khusus terkait turunnya perekonomian Negara Indonesia. Tetapi setelah melalui berbagai aturan kebijakan, kini Indonesia menemukan titik terang dengan mulai turunnya kasus penularan Covid-19 dengan wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 2 yang mulai merata menyusul gencarnya vaksinasi.
Dengan beredar dan ditegakkannya peraturan program wajib vaksin maka tentu masyarakat ingin untuk menjelajahi destinasi wisata setelah sekian lama terkurung di rumah. Vaksinasi tersebut akhirnya memberikan ruang dan waktu kepada berbagai wilayah untuk menghidupkan kembali sektor roda pariwisata yang selama ini mengalami closing.
Saat ini pariwisata merupakan kegiatan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti pendapatan, peluang usaha, kesempatan kerja dan mengurangi angka pengangguran atau mengikis angka kemiskinan.
Selain menjadi penggerak roda perekonomian, pariwisata juga ditinjau untuk menarik minat para mancanegara sehingga semua destinasi wisata Indonesia bisa dikenal khalayak luar. Dunia Wisata tentu sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan negara dan tentunya sangat bergantung kepada mobilitas orang dan sifatnya membuat keramaian.
Berdasarkan data World Tourism Organization (WTO), jumlah kunjungan wisatawan di seluruh dunia menurun 44 persen selama pandemi. Â Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bahwa desa wisata memiliki potensi yang sangat besar untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Selain itu presiden Jokowi dalam pidato Pengantar Nota Keuangan di gedung MPR, tahun lalu, memberikan pernyataan bahwa pembangunan pariwisata 2021 untuk mendorong pemulihan ekonomi. Berdasarkan data sensus Badan Pusat Statistik tercatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan Juli 2021 turun sebesar 10.77 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakibat defisit ekonomi negara.
Dalam mengatasi defisit yang dialami negara pemerintah pun turut melakukan berbagai strategi dan kebijakan untuk menstabilkan kembali aktivitas perekonomian. Salah satunya pada kegiatan lintas sektor pariwisata yang berdampak juga pada lintas pelaku ekonomi lainnya.
Namun dalam prosesnya pemulihan kembali sektor pariwisata menjadi salah satu hal yang membutuhkan waktu yang lama pasca pandemi ini. Sehingga ketika muncul opening wisata baru harus selalu memperhatikan protokol kesehatan. Pengembangan pariwisata ini diharapkan dapat menstabilkan kembali aktivitas roda perekonomian yang tengah kini melemah.
Pariwisata Indonesia memiliki daya saing yang tinggi apabila terwujud sinergitas dan harmoni antar pemangku kepentingan serta gencar berpromosi, baik di dalam dan luar negeri khususnya Asia Tenggara.
Faktanya di Indonesia sendiri, pariwisata memiliki daya saing karena semakin mudah untuk menuju obyek wisata ditambah dengan kenyamanan yang disediakan. Nyaman, ramah sehingga dengan pengunjung yang banyak maka otomatis akan ada pemasukan bagi daerah dan Negara (CITATION Tay201\|1033).
Untuk itu, di tengah pandemi yang sudah menurun ini, saya mengajak  semua pihak saling bekerja sama untuk membangun kembali setiap desa wisata bahkan seluruh sektor pariwisata guna memulihkan ekonomi Negara kita. Saya juga tak lupa mengajak para anak-anak muda generasi bangsa untuk bersama-sama melestarikan budaya dan kekayaan alam negeri kita.
Pariwisata ini tentu sangat kita harapkan dapat menstabilkan kembali keadaan ekonomi. Hal ini juga akan menjadi tantangan bagi kita semua dalam menggerakkan untuk menstabilkan keadaan ekonomi negara kembali. (**)
