SAMARINDA – Menjelang Lebaran seperti ini, jasa penukaran uang baru mulai marak. Hampir sepanjangan tepian, Jalan Slamet Riyadi, berjejer penjasa tukar uang dengan lapak-lapak seadanya. Hal ini biasa sudah menjadi lumrah, mengingat biasanya pada hari Lebaran ada semacam budaya bagi-bagi angpau Lebaran.
Dari penelusuran Media Kaltim, salah satu penyedia jasa mengatakan masyarakat yang menukarkan uangnya memang dipersiapkan untuk hari Lebaran. Untuk penukaran uang sendiri pastinya dipungut biaya jasa, yang apabila dikumpulkan maka untungnya lumayan bagi para penjasa.
“Yang menukar kebanyakan buat Lebaran. Saya sendiri menukarkan uang langsung ke bank,” ujarnya.
Penyedia jasa tukar uang rela antre di bank untuk menukarkan uang mereka kemudian dijajakan di area jalan. Antrean bankpun lumayan ramai di dekat Lebaran seperti ini, sehingga penyedia jasa merasa mendapat ruang keuntungan dari hal tersebut.
“Biasanya yang menukar memang malas antre di bank. Kan antriannya lumayan tuh, sedangkan kalau tukar ke kami kan bisa langsung,” ujarnya lagi.
Diperkirakan penukaran uang baru akan semakin ramai dihampiri oleh para pejalan. Sehingga para penjasa berharap itu mampu mendongkrak untung dari jasa mereka. Jasa tukar uang baru memang selalu ramai di saat menjelang Ramadan, namun tentunya perlu berhati-hati serta memperhatikan kembali timbal balik antara penyedia dan pengguna jasa.
Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R