spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Fakta Pelaku Pencabulan di Loa Kulu yang Punya Riwayat  Dicabuli saat Usia 5 Tahun

TENGGARONG – Berbagai fakta berhasil diungkap Polsek Loa Kulu, pasca pengungkapan kasus pencabulan anak-anak di Kecamatan Loa Kulu. Dilakukan oleh Betet (bukan nama aslinya), pada 4 orang bocah laki-laki. Bahkan sudah dilakukannya sejak 3 tahun terakhir ini.

Betet mengaku trauma masa lalu. Pelaku berusia 24 tahun yang kini sudah mendekam di Mapolsek Loa Kulu ini, pernah mendapatkan hal serupa. Yaitu dicabuli dan dilecehkan oleh orang dewasa, saat masih berusia 5 tahun.

Karena trauma masa kecil itulah, ditambah pada 4 tahun silam, kisah cinta Betet dengan seorang gadis yang kandas di tengah jalan. Membuat pria lajang tersebut, harus berbelok arah dan berprilaku menyimpang.

“Sakit hati diputusi pacarnya, (akhirnya) dilampiaskan ke anak-anak, sejak 3 tahun yang lalu,” ungkap Kapolsek Loa Kulu, IPTU Rachmat Andika Prasetyo, pada mediakaltim.com, Selasa (7/3/2023).

Pria pengangguran inipun menarget anak-anak kecil yang berumur belasan tahun. Bermodalkan bujuk rayu bermain game di gawai pintar, pelaku melakukan aksi bejatnya di kamar rumahnya. Mulai dengan menggerayangi dan melepas celana korban.

BACA JUGA :  Belum Kapok, 2 Residivis Kasus Narkoba di Kelurahan Loa Ipuh Diciduk Polisi

Terakhir, pelaku melakukan hal serupa pada Minggu (5/3/2023) pukul 04.00 Wita. Saat menjadi salah satu kakak pembina, dalam kegiatan sekolah salah satu korban. Yakni saat korban sedang tertidur pulas. Hingga akhirnya ditemukan kakak pembina lainnya, pelaku sedang dalam satu selimut dengan korban. Membuat kecurigaan para kakak pembina lainnya. Hingga berujung pelaporan ke Polsek Loa Kulu.

“Empat tahun lalu diberhentikan sebagai kakak pembina, karena sabu dan penyakit lama cabul terhadap anak laki. Masuk lagi dan berulah lagi,” lanjut Andika.

Imbauannya diharapkan orangtua yang ada di Loa Kulu khususnya, tolong diawasi anak-anaknya, baik di sekolah dan kegiatan lainnya tolong dipastikan dan tidak terulang lagi di kemudian hari,” tutup Andika. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti