spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPR Minta Vaksinasi Atlet Gunakan Skala Prioritas

JAKARTA – Mengawali tahun 2021, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) memaparkan kepada Komisi X DPR RI terkait realisasi APBN 2020 dan isu-isu strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2021. Rapat yang diadakan secara virtual tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dan jajaran pejabat Kemenpora.

Dalam paparannya, Zainuddin Amali melaporkan prestasi realisasi serapan Kemenpora serta beberapa kendala yang dihadapi. “Berkat kinerja pejabat hingga staf Kemenpora, kami mencapai realisasi anggaran tertinggi sejak 5 tahun terakhir. APBN TA 2020 berhasil terserap sebesar 95,14%, dimana sebelumnnya kisaran serapan hanya 80-89%. Adapun pos yang belum terserap dengan sempurna, seperti Dana Dekonsentrasi 34 Satker Dispora Provinsi, merupakan dampak pandemi yang memaksa pemberhentian program Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Hal ini menyebabkan dana akomodasi dan konsumsi para atlet PPLP se Indonesia tidak terserap sempurna dan bersisa sekitar 15 miliar,” paparnya.

Zainuddin Amali turut menyampaikan fokus isu strategis Kemenpora 2021. “Isu strategis Kemenpora pada tahun 2021 diantaranya rencana vaksinasi untuk atlet, persiapan olimpiade Tokyo, Piala Dunia FIFA U-20 2023, penyelenggaraan PON dan Perpanas Papua 2021, tuan rumah Piala Asia FIBA 2021, rencana bergulirnya kompetisi olahraga nasional, implementasi Inpres 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, Grand Design Olahraga Nasional, peningkatan capaian Indeks Pembangunan Pemuda, dan Rencana Aksi Nasional Pembangunan Kepemudaan”, ujarnya.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, memberikan apresiasi atas serapan anggaran Kemenpora tahun 2020. “Selain capaian realisasi APBN yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, saya juga mengapresiasi status Kemenpora yang setelah 9 tahun akhirnya meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun 2019. Semoga pada anggaran 2020 juga seperti itu”, ucap legislator Dapil Kalimantan Timur tersebut.
Selain itu, Hetifah Sjaifudian juga menyoroti salah satu rencana strategis Kemenpora terkait vaksinasi pelaku olahraga. “Kami apresiasi advokasi dari Pak Menteri dan jajaran terkait vaksinisasi kepada para atlet dan pelatih. Namun dalam proses pendataan, harus lebih detail terkait cabang olahraga mana yang diprioritaskan agar tidak menimbulkan masalah dan keributan terkait giliran. Perlu persiapan teknis yang matang dan spesifik,” imbuhnya.

Hetifah Sjaifudian menutup komentarnya dengan dukungan finalisasi Grand Design Keolahragaan Nasional. “Mudah-mudahan akhir Januari sudah ada draftnya sehingga pembahasannya dapat berjalan sinkron dan simultan dengan pembahasan Revisi Undang Undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Mudah-mudahan tidak terputus kontennya dan kami nantikan terobosan dalam grand design ini,” pungkasnya. (prs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img