spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinkes Kaltim Siapkan Layanan Konseling Kesehatan di Puskesmas dan Posyandu

SAMARINDA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan layanan konseling kesehatan kepada masyarakat melalui fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama, seperti puskesmas dan pos pelayanan terpadu (posyandu).

“Layanan konseling ini sangat penting untuk mencegah dan menangani masalah kesehatan mental, seperti depresi dan stres,” kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Minggu (8/10/2023).

Jaya menyebutkan faskes tingkat pertama memiliki ruang konseling yang bisa memberikan bantuan psikologis kepada masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pelayanan keluarga dan reproduksi.

“Kita juga akan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DKP3A) untuk mengintegrasikan layanan konseling di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Puspaga),” ujarnya.

Ia menambahkan, layanan konseling di faskes tingkat pertama akan menjadi layanan unggulan yang bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menurut dia, jika ada kasus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka faskes tingkat pertama akan merujuk pasien ke rumah sakit yang memiliki psikolog dan dokter jiwa.

“Salah satu rumah sakit yang kita rekomendasikan adalah Rumah Sakit Atma Husada, yang memiliki fasilitas dan tenaga ahli yang memadai untuk menangani masalah kesehatan mental,” katanya.

BACA JUGA :  Masyarakat Diminta Tetap Waspada, Kasus Covid-19 Kaltim Mulai Ada Penurunan

Dengan adanya layanan konseling ini, ia berharap masyarakat bisa lebih sehat secara fisik dan mental.

Jaya mengakui pihaknya belum memiliki data resmi mengenai angka bunuh diri yang terjadi di lingkungan masyarakat, Namun, ia mengaku prihatin dengan adanya beberapa kasus bunuh diri khususnya di sejumlah jembatan yang terjadi akhir-akhir ini.

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan upaya pencegahan dan perlindungan terhadap masyarakat yang berpotensi melakukan bunuh diri,” ucapnya.

Salah satu caranya, kata dia, dengan memasang jaring kawat di jembatan-jembatan yang rawan menjadi lokasi bunuh diri.

“Kita juga akan meningkatkan literasi kepada masyarakat tentang bahaya bunuh diri dan cara mengatasinya,” kata Jaya.  (Ant/MK)

Pewarta : Arumanto
Editor : Bambang Sutopo Hadi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img