spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dini Hari, Kebakaran Hebat di Mahulu, Lahap Perkantoran Pemerintah hingga Kantor Kas Bank

MAHULU – Bau asap seketika membangunkan tidur Tio. Belum sadar sepenuhnya, ia langsung memeriksa sumber bau tersebut. Barulah ketika ia mulai keluar luar rumah ia dikejutkan toko di kediamannya telah membara.

Sabtu dini hari, 29 Mei 2021, si jago merah melahap sebagian pemukiman di RT 01 dan RT 02 Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Loa Bagun, Mahakam Ulu. Tio yang pertama kali melihat api tersebut langsung meminta bantuan kepada warga sekitar. Kala itu, waktu menunjukkan pukul 03.20 Wita.

Warga yang mendengar langsung berusaha mematikan api. Pukul 04.50 Wita, tiga pemadam tiba di lokasi kejadian. Namun demikian, api baru dapat padam pukul 07.15 Wita. Perlu lebih empat jam hingga si jago merah berhasil dijinakkan. Tak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. “Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” kata Kapolsek Long Bagun, AKP Purwanto.

Kebakaran hebat dan terbesar di Mahulu, Sabtu dini hari, 29 Mei 2021. Lokasi kebakaran adalah permukiman padat penduduk di Ibu Kota Mahulu; Kampung Ujoh Bilang. (istimewa)

Dari insiden tersebut, kerugian belum dapat diketahui. Namun di antara yang terbakar meliputi satu ruko, Kantor Kas Bank BRI KCP Ujoh Bilang, dan sepuluh rumah warga. Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan kawasan permukiman Dinas PUPR-Pera Mahulu yang berjarak 12 meter dari lokasi dugaan awal api pun turut terbakar.

Lokasi kebakaran merupakan Ibu Kota Mahulu di Kampung Ujoh Bilang. Permukiman di tempat tersebut sebagian besar terbuat dari kayu dan padat penduduk. Jarak antar bangunan pun rapat. Sebagian besar rumah berdempetan dan hanya dipisahkan gang. Saat ini korban terdampak kebakaran sebagian besar mengungsi di rumah keluarga masing-masing. “Diperkirakan lebih 20 kepala keluarga dan 100 lebih warga terdampak. Banyak di situ, ada yang indekos dan sebagainya,” urai Purwanto.

Kebakaran besar yang melahap 10 bangunan di Mahulu tersebut cukup mengejutkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR & PKP), Y Andi Abeh. Pasalnya, ketika kantornya ikut terbakar, dirinya beserta beberapa pejabat di dinas yang ia pimpin sedang berada di Samarinda. Sejak Senin, 24 Mei 2021, Andi Abeh didampingi beberapa pejabat di bawahnya mengikuti rangkaian kunjungan kerja Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, di Ibu Kota Kaltim. “Intinya kejadian ini musibah. Kan di luar kendali dan kemampuan kami,” ucap Andi Abeh kepada kaltimkece.id, Sabtu, 29 Mei 2021, jejaring mediakaltim.com melalui sambungan telepon seluler.

Setelah kejadian, Andi sudah menugaskan para pejabat dari level sekretaris, kepala bidang, kepala sub bidang, sampai kepala seksi untuk mengambil langkah khusus. Yakni, mendokumentasikan kejadian di lokasi, inventarisasi dokumen penting beserta aset lainnya. Hasilnya akan dibuat berita acara yang kemudian dilaporkan kepada kepala daerah dan instansi terkait di Mahulu.

Informasi ini, sambung Andi, penting disampaikan sebagai dasar penghapusan aset apa saja yang sudah habis dilalap si jago merah. Laporan tersebut juga dijadikan dasar pengajuan pengadaan aset penunjang operasional dan pelayanan ke depannya. “Aset berada di kantor habis terbakar,” ujar Andi.

 

Andi Abeh belum dapat memperkirakan apakah ketika kejadian masih ada aset yang sempat diselamatkan. Sebab, bangunan kantornya yang semi permanen sudah rata menjadi abu. “Namun, hal ini perlu diverifikasi dari pihak lainnya sesuai prosedur penghapusan aset,” ujarnya.

Dari perkiraan inventarisasi awal, Andi memperkirakan ada beberapa jenis dokumen penting yang diprediksi terbakar akibat kejadian itu. Di antaranya dokumen kontrak kegiatan, perencanaan, dann surat pertanggungjawaban. Baik yang sudah diteken atau berproses. “Ini yang perlu inventarisasi ulang. Kita akan coba buat ulang. Tetapi yang tidak bisa, ya kita laporkan sesuai prosedur yang berlaku,” ujarnya.

 

 

 

Segera Cari Kantor Baru

 

Setelah kebakaran meratakan kantornya, Andi Abeh langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Di antaranya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Inspektorat, Sekretaris Kabupaten sampai Bupati Mahulu. Poin utamanya mengenai laporan inventarisasi aset yang habis terbakar, bagaimana usulan langkah darurat segera usulan menyewa kantor dan pengadaan aset baru.

 

“Kami minta arahan terkait anggaran sewa gedung kantor dan pengadaan alat kerja,” ujarnya. “Karena anggaran kita tidak ada, karena anggaran APBD dan murni sudah lewat. Ini agar pelayanan tak terganggu,” sambungnya.

 

Dengan segala keterbatasan anggaran itu, Andi Abeh dalam laporannya ke pimpinan mengusulkan penggunaan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk menyewa kantor dan pengadaan alat kerja. “Kalau tidak bisa dari dana BTT, mungkin bisa dibantu dari Bagian Umum untuk menyewa. Ini semua kami serahkan ke pimpinan untuk memberikan solusi percepatan pelayanan,” ujarnya.

 

Andi memperkirakan, minggu depan sudah dimulai proses pencarian bangunan calon kantor baru. Alternatifnya, bisa tetap menyewa rumah warga atau memakai gedung lain. Andi mengamini, sebaiknya, kantor semi permanen baru bagi DPUPR & PKP Mahulu berjarak cukup jauh dari permukiman warga. Selain mengantisipasi kebakaran juga menghindari keluhan warga jika para pegawai lembur hingga malam.

 

“Saya kira proses kegiatan pembangunan Mahulu yang ada tidak terganggu,” tandasnya. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img