PENAJAM PASER UTARA – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) digadang akan menjadi mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) harus turut mejaga ketahanan pangannya. Karenanya, salah satu langkah yang dilakukan adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola pertanian dengan berbagai metode tanam.
Kelurahan Lawe-Lawe salah satunya, memiliki sekelompok pemuda yang turut melakukan kegiatan pertanian di bidang Hidroponik. Ketua Kelompok Tani Taka Hidroponik, Negel Gally Pulung bersama 7 orang lainnya menginisiasi usaha ini.
Kelompok Tani Taka Hidroponik ini didirikan sejak tahun 2019, Negel dan teman-temannya saat itu merasa harus mendikan kelompok ini ditengah krisis Pandemi Covid 19. Ia mengatakan dengan modal tanam Rp 3 juta dan modal bangunan kurang lebih Rp 30 juta dirinya bersama kawan-kawan terus melakukan kegiatan ini.
“Total modal awal Rp 33 juta untuk semuanya, sampai saat ini terus berproduksi dengan baik,” ungkapnya.
Negel mengatakan dirinya dan kelompok paling aktif menanam selada yang mudah tumbuh dengan metode ini. Dirinya menjual dengan harga Rp 8 ribu per bungkusnya.
“Isinya ada dua bundel (pohon) dalam satu bungkus dan dijual baik ke toko sayur sekitar juga ke warga sekitar,” ungkapnya, Jumat (23/08/2024).
Totalnya, kelompoknya memiliki 1.368 lubang dalam satu bangunan atau green house hingga saat ini. Negel dan kelompoknya yakin bahwa tidak semua kesejahteraan diraih dari bekerja di sebuah perusahaan. Namun, juga pada sektor lainnya yaitu pertanian.
“Dalam waktu dekat ini ada 2 agenda edukasi terkait hidroponik yg akan kami laksanakan di panti asuhan al iklas dan Kelompok Dasawisma Lawe-Lawe,” tandasnya.
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R
