spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Di DPRD Kukar Baru 15,5 Persen

Dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019-2024, keterwakilan perempuan di DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) baru mencapai 15,5 persen, yaitu hanya ada 7 perempuan dari total 45 anggota DPRD Kukar saat ini. Sementara dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Partai Politik, seharusnya ada keterwakilan perempuan 30 persen dalam parlemen.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar, Purnomo mengatakan tugas berat masing-masing partai politik (parpol) menyiapkan kader-kader perempuan sehingga siap tanding dan mampu menggaet hati para pemilih. Dia meminta, parpol menyaring dan menyiapkan kader yang bisa menjadi representatif keterwakilan perempuan di legislatif.

“Kami berharap (keterwakilan perempuan, Red.) tidak hanya sebatas administrasi saja saat mendaftar, namun kembali lagi ke pemilih yang menjatuhkan pilihannya,” kata Purnomo pada Media Kaltim.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kukar, Rinda Desianti. Dia menginginkan dan mendorong sebanyak mungkin keterlibatan perempuan dalam tubuh legislatif. Terlebih jumlah perempuan di Kukar hampir seimbang dengan jumlah laki-laki.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti. (Istimewa)

Legislator perempuan katanya, lebih mengetahui permasalahan perempuan sehingga bisa dipilih oleh pemilih perempuan. Ketika ada permasalahan terkait perempuan di tengah masyarakat katanya, legislator bisa merumuskan dan membahas bersama dengan pemilihnya.

“Aspirasi yang disampaikan itu paling tidak menggambarkan kebutuhan perempuan itu sendiri. Kami berharap 2024 nanti makin banyak perempuan yang duduk di DPRD Kukar,” ujarnya.

Parpol pun diharapkan mampu mengangkat isu atau permasalahan perempuan yang ada saat ini. Sehingga pemilih perempuan bisa lebih tertarik untuk memilih caleg perempuan yang mengkampanyekan hak perempuan itu sendiri.

“Berharap kedepannya banyak parpol mencetak kader perempuan yang berkapasitas bagus dibanding sekarang, sehingga kedepan program kepentingan perempuan terwakili dengan baik melalui legislatif,” tutupnya.

Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kukar, Firnadi Ikhsan mengatakan, terpilih atau tidaknya caleg perempuan bergantung pada pemilih. Dia tak menampik jika tugas parpol saat ini adalah memunculkan tokoh-tokoh perempuan sebagai kader parpol agar menarik minat pemilih.

Ketua DPD PKS Kukar, Firnadi Ikhsan. (Istimewa)

Meski pada Pileg 2019, tidak ada kader PKS Kukar yang berhasil masuk di DPRD Kukar. Namun menjelang kontestasi politik 2024, PKS Kukar sudah menyiapkan kader-kadernya. Di antaranya menyiapkan bidang khusus untuk caleg perempuan di kepengurusan PKS Kukar, yakni bidang pemberdayaan perempuan dan ketahanan keluarga.

Bidang ini fokus mengurus perempuan. Di antaranya memunculkan tokoh atau kader PKS yang bisa menjadi daya tarik. Bahkan caleg yang disiapkan untuk bertarung di Pileg 2024 sudah mulai aktif memperkenalkan diri ke masyarakat. “Mereka aktif menokohkan diri. Setiap Jumat mengisi majelis taklim untuk ibu-ibu,” ujar Firnadi. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img