spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dari Amerika hingga Korea, East Borneo International Folklore Festival 2024 Hadirkan Keberagaman Budaya

SAMARINDA – East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024, atau Festival Budaya Internasional Kaltim, resmi dibuka, Jumat (26/7/2024) malam oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

Ajang festival seni budaya rakyat ini diikuti oleh 8 negara dan 7 provinsi di nusantara. Festival ini akan berlangsung selama lima hari, dari 26 hingga 30 Juli 2024.

Opening ceremony berlangsung sangat meriah dan menarik. Ribuan penonton yang memadati Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, nampak sangat antusias menikmati sajian beragam seni budaya dunia dan tanah air.

Parade diawali oleh penampilan koreografi memukau belasan muda-mudi dari Amerika Serikat. Langkah kaki dan tepukan tangan mereka membuat seisi stadion bergemuruh.

Giliran berikutnya adalah Bulgaria, yang tampil dengan ragam pakaian adat yang menawan, diiringi nyanyian dan tarian khas. Mereka sukses memukau penonton.

Parade dilanjutkan dengan atraksi kompak permainan drum band oleh muda-mudi Jepang. Tampilan mereka juga sukses menghadirkan tepuk riuh penonton.

Selanjutnya, ribuan penonton dibius dengan alunan musik dan tari tradisional Korea Selatan, lengkap dengan pakaian kipas putih dan hanbok.

BACA JUGA :  RSHD Diduga Potong Gaji Karyawan untuk Upah Jahit Seragam

Tampilan berikutnya, sekumpulan remaja dari Polandia, menampilkan sketsa drama kehidupan tradisional masyarakat di sana. Menggunakan pakaian khas Polandia, mereka kompak menari dan bernyanyi.

Tampilan berikutnya adalah perpaduan tarian dari dua negara, yakni Taiwan dan Mesir.

Sementara tampilan parade Indonesia dibuka dengan Tari Hudog, khas Dayak, Kaltim.

Selanjutnya, tampil peserta dari Bangka Belitung, DKI Jakarta, Kolaka (Sulawesi Tenggara), Kulon Progo (Yogyakarta), Malinau (Kalimantan Utara), Palu (Sulawesi Tengah), dan Pinrang (Sulawesi Selatan). Selain itu, juga hadir peserta dari Balikpapan, Berau, Kutai Kartanegara, Paser, Samarinda, dan Penajam Paser Utara.

Dalam sambutannya, Sekda Sri Wahyuni menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh partisipan dari dunia dan Indonesia, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah memberikan dukungan untuk ajang internasional ini.

Lebih jauh, Sekda Sri menjelaskan bahwa memelihara tradisi dan budaya adalah bagian dari kehidupan sosial. Di Kaltim sendiri, banyak berkembang kelompok seni budaya dari berbagai daerah.

Menurutnya, festival ini adalah bagian dari upaya untuk menjadikan Kaltim sebagai super hub ekonomi Indonesia bagian timur. Dia berharap agar seni pertunjukan semakin meluas ke depan.

BACA JUGA :  Gubernur Bantah Ada Penolakan IKN di Kaltim

“Kita berharap penggiat seni budaya di Kaltim memiliki ruang untuk lebih meningkatkan kemampuan,” harapnya.

Festival kali ini, baginya, adalah melanjutkan spirit para pendahulu, seperti yang ditunjukkan oleh Kerajaan Kutai yang telah lama menjalin hubungan dengan daerah bahkan bangsa lain di dunia. “Harapan kita Kaltim akan sejajar dengan negara-negara lain di dunia,” imbuhnya.

Sementara itu, kepada para tamu mancanegara dan provinsi lain, Sekda Sri Wahyuni mengirimkan pesan damai dan persahabatan melalui seni budaya.

“We can be said, diversity is our nature, but harmony is our tradition,” pesan Sri Wahyuni.

Pewata: Dimas
Editor: Agus S
Sumber: Adpimprov Kaltim

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img