spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dampak Kemarau, Petani Buah di Balikpapan Terancam Gagal Panen

BALIKPAPAN – Musim kemarau dan cuaca panas yang melanda Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Timur dan Balikpapan khususnya kini mulai dirasakan dampaknya.

Ketua Kelompok Tani Karang Joang, Balikpapan Utara, Agus Basuki mengatakan, sejak tidak ada turun hujan di kawasan Balikpapan Utara dalam kurun waktu beberapa minggu ini, kondisi tanaman buah-buahan yang ada di lahannya mulai mengering dan layu.

“Sudah kering daunnya dan buahnya juga enggak berkembang dengan maksimal,” ujarnya, Selasa (22/8/2023).

Lebih lanjut Agus menjelsakan, dari luasan 4 hektar lahan yang dimilikinya, saat ini sekitar 2 hektar lahan untuk tanaman baru tumbuh juga mengalami kekeringan. “Sudah kita siramin, tapi ketersedian air kita nggak cukup lagi sudah,” jelasnya.

Agus mengaku, jauh hari sebelum memasuki musim kemarau dirinya telah menyiapkan sumber-sumber air. Hanya saja karena sudah lama tidak ada hujan maka sumber airnya pun mulai mengering juga.

“Di sini kita siapkan 3 sumber air, tapi karena kita siram seminggu 3 kali dan nggak ada hujan makanya mulai habis juga,” tambah Agus Basuki.

BACA JUGA :  Berbalik Jadi Terlapor, Pengusaha Asal Samarinda Harap Ada Transparansi dari Kepolisian

Di lahannya saat ini terdapat buah pepaya mini, kacang panjang, tomat dan buncis. Namun karena dampak kemarau, seluruh pohonnya telah mengalami kekeringan termasuk tanah yang mengeras. “Karena kan ini tanamannya butuh air banyak semua,” ujarnya lagi.

Agus berharap, dalam beberapa hari ke depan hujan bisa turun di Kota Balikpapan khususnya di wilayah Karang Joang Km 12. “Ya kalau memang masih nggak ada hujan, tanaman yang baru tumbuh bisa mati dan yang berbuah gagal panen,” tutupnya. (bom)

Penulis: Aprianto

Editor: Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti