spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Covid Kembali Renggut Nyawa Dokter, Terpapar Covid usai MCU Calon Kepala Daerah

dr Djailani harus menyerah melawan virus corona. Foto: istimewa

BALIKPAPAN – Kota Balikpapan kembali kehilangan salah satu tenaga medis terbaiknya. Dokter Djailani Sp THT KL meninggal dunia di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).

Spesialis telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher dr Djailani harus menyerah melawan virus corona. Dokter yang biasa bertugas di RSKD dan Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan meninggal dunia Kamis (29/10) sekira pukul 19.17 Wita. Sebelumnya, dr Djailani berjuang mengalahkan Covid-19 yang menjangkitnya sejak 3 Oktober lalu.

Kabar meninggalnya Djailani disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty. “Innalillahi wainnailaihi rodjiun. Telah meninggal dunia dr Djailani.SpTHT-KL pada jam 19.17 di ICU RSU Kanujoso,” ujarnya, Kamis (29/10/20) malam. Ia juga membenarkan almarhum meninggal dengan kondisi terpapar Covid-19. “Semoga husnul khatimah,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur RSKD Balikpapan dr Edy Iskandar mengatakan, sejak dr Djailani terkonfirmasi positif Covid-19, almarhum langsung menjalani perawatan intensif di ICU pada 3 Oktober.  “Beliau memang ada comorbid hipertensi dan ada riwayat strok, tiga tahun lalu. Kalau sekarang, hipertensi yang memperburuk kondisi kesehatannya,” ucapnya.

Dikatakannya, dr Djailani adalah seorang dokter pejuang. Meski tahu banyak risiko di bidang THT dalam menangani pasien Covid-19, almarhum tetap ikhlas memberikan pelayanan. “Terakhir, ditugaskan untuk memeriksa MCU (medical check-up) calon kepala daerah. Beberapa hari setelah itu, beliau terindikasi positif Covid-19,” tuturnya.

Sebagai informasi, ini kali ketiga Kota Balikpapan kehilangan tenaga medisnya akibat terpapar virus corona. Sebelumnya Agustus lalu, Dokter Sriyono yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Bidang di DKK Balikpapan juga meninggal dunia. Kemudian pada September 2020, disusul Dadang Hari Santoso, perawat yang bertugas di Instalasi Anestesi yang juga meninggal dunia. (red)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti