spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ciptakan SDM Terampil di Bidang Fesyen, 5 SMK Teken PKS dengan Batik Trusmi

JAKARTA – Dalam menghadapi perkembangan dunia fesyen saat ini, ternyata peluang ini ditangkap oleh pendidikan vokasi. Yakni dengan menjalin kerja sama kemitraan dengan dunia industri.

Hal inilah yang dilakukan oleh lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BT Batik Trusmi. Kelima SMK tersebut yaitu SMKN 30 Jakarta, SMKN 32 Jakarta, SMKN 2 Cirebon, SMK Yami Waled Cirebon, dan SMK Bina Cendekia Cirebon.

Bagi industri Batik Trusmi, adanya kemitraan dengan SMK menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan bisnis, terutama dalam merekrut SDM tata busana yang terampil dan kompeten. Hal ini pun juga disambut baik oleh Direktur SMK Kemendikbduristek, Wardani Sugiyanto sebagai upaya memperkuat kemitraan antara Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Dikatakan, Indonesia melalui pendidikan vokasi memiliki potensi besar dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas di bidang busana. Terdapat 1.130 SMK dan 10 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan kompetensi keahlian atau program studi tata busana yang tersebar di seluruh Indonesia yang siap mengembangkan industri modest fashion.

Oleh sebab itu, pendidikan vokasi dianggap memiliki peran penting dalam mempersiapkan SDM untuk menghadapi dinamika tantangan perkembangan industri fesyen di Indonesia.

“Kerja sama ini harus saling menguntungkan. Kami sangat berharap produk-produk kreatif dari anak-anak SMK ini bisa disalurkan atau diberikan jalan di arah mana perdagangan ini bisa kita putar, peluang mana yang bisa kami tangkap. Ini sebuah tantangan untuk terus memperkuat kemitraan, mari bersama-sama memadukan potensi para guru, para siswa dengan pasar, bersama dengan potensi yang ada di industri, sehingga kita menyiapkan SDM sesuai dengan kebutuhan industri,” tutur Wardani di Jakarta, Jumat (15/3/2024) lalu.

CEO dan founder BT Batik Trusmi, Sally Giovanny menjelaskan, kolaborasi dengan pendidikan vokasi, khususnya SMK ini dijembatani oleh Kemendikbudristek dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Ini seperti gayung bersambut. Kami di industri fesyen, khususnya kriya memang industri yang padat karya sehingga membutuhkan banyak kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Alhamdulillah dijembatani oleh Kemendag dan Kemendikbudristek. Kita tunggu sama-sama ya hasil karya anak-anak kita, mereka sudah tidak sabar untuk ikut fashion show. Jadi nanti kainnya dari kita ya batik trusmi, lalu dikaryakan oleh para siswa SMK,” ungkap Sally.

Ia mengungkapkan, tertarik bermitra dengan satuan pendidikan vokasi guna memenuhi kebutuhan SDM, sehingga membuka kesempatan kepada satuan pendidikan vokasi untuk turut serta dalam program-program yang dijalankan oleh BT Batik Trusmi.

Dialam hal ini, Kemendag sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kolaborasi BT Batik Trusmi dan SMK berharap dampak dari kemitraan yang terjalin mampu memperluas pasar Batik Trusmi hingga mancanegara. Dalam dua tahun terakhir, Kemendag bersama Kemendikbudristek juga mendorong keterlibatan satuan pendidikan vokasi dalam ekosistem perdagangan melalui ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).

“Saya sangat mengapresiasi Kemendikbudristek dalam upaya mengkolaborasikan industri dengan sekolah vokasi. Kami sangat senang hari ini bisa hadir dan menyaksikan penandatanganan. Semoga kolaborasi ini bermanfaat bagi kedua belah pihak, Batik Trusmi sebagai salah satu brand fashion tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” ujar Merry Maryati selaku Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag.

Adapun ruang lingkup PKS tersebut mencakup, antara lain Penyelarasan kurikulum berbasis industri, Peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, Penyediaan pendidik tamu dari DUDI di SPV, Pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana.

Selanjutnya, termasuk pula Sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, Praktik Kerja Lapangan dan/ atau magang dan Rekrutmen lulusan pendidikan vokasi.

Koordinator Tim Kerja Bidang Kemitraan Direktorat Mitras DUDI, Yoggi Herdani berharap, dengan adanya kemitraan yang kuat antara semua pihak terkait maka akan tercipta ekosistem kemitraan yang dapat membantu menciptakan lulusan yang siap kerja dan memenuhi kebutuhan pasar kerja secara efektif. Hal ini penting untuk dilakukan guna mengatasi kesenjangan keterampilan dan meningkatkan daya saing perekonomian.

“Setiap program harus menjadi suatu habit baru karena pendidikan vokasi itu memiliki watak yang berbeda. Kami berharap ini tidak berhenti disini, tetapi akan ada PKS-PKS lanjutan. Semoga kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem kemitraan sebagai rantai pasok yang solid dan berkelanjutan, dimana kerja sama ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” tutup Yoggi. (*/rls)

Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img