spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Cinta dan Perjuangan Ibu untuk Anak Spesial

Masita merupakan orang tua yang dititipkan anak yang spesial oleh Tuhan. Dia dianugerahi putri kedua, Jihan Amelia Putri, gadis berusia 13 tahun yang sejak lahir divonis mengalami gangguan pendengaran atau tuli.

Bermula saat Jihan berusia 8 bulan, Masita merasa ada sesuatu yang tidak beres pada Jihan. Jihan tidak dapat merespons sekitar ketika dipanggil, bahkan juga tidak merespons dengan bunyi-bunyian di sekelilingnya. Masita memutuskan memeriksakan Jihan ke dokter.

“Ternyata hasilnya Jihan mengalami gangguan pendengaran dengan kondisi kedalaman pendengarannya di angka 80-90 dB, ” ucap Masita saat menjadi bintang tamu dalam program Podcast “Meja Tamu” alias Media Kaltim-Praja Tatap Muka dengan tema “Cinta, Perjuangan Seorang Ibu Untuk Anak Spesial (Spesial Hari Ibu)”. Program tersebut tayang di kanal Youtube Praja TV Bontang, Selasa (21/12/2021), kerja sama antara mediakaltim.com bersama Radio Praja TV, serta didukung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang.

Masita saat itu terus mengupayakan yang terbaik bagi Jihan. Saat Jihan berumur 6 tahun, dia memberikan Alat Bantu Dengar (ABD) untuk Jihan. “Tapi hanya kurang lebih 1 tahun, karena dia tidak nyaman dan malah membuat Jihan merasa sakit jika pakai ABD, dan ABD tidak terlalu membantu Jihan untuk bisa mendengar, ” jelasnya.

BACA JUGA :  Ikuti Job Fair Bontang 2023, Pupuk Kaltim Buka Kesempatan Magang

Momen paling sedih bagi Masita, ketika Jihan harus mendapatkan ejekan tentang kondisinya. Namun dengan kebesaran hati, Masita mampu menjelaskan kepada orang-orang bahwa anaknya adalah anak yang spesial.

“Sedihnya itu kalo Jihan ada yang ngolokin ‘si bisu’ dan saya pun menjelaskan bahwa anak saya punya nama, namanya Jihan, bukan bisu. Jihan punya cara berbeda dalam berkomunikasi, yaitu pakai bahasa isyarat, ” kata Masita.

Hal itu tak membuat Masita patah semangat dalam membesarkan Jihan. Sejak Jihan kecil, Masita terus menggali potensi yang dimiliki Jihan. Sejak saat itu, Jihan aktif mengikuti berbagai lomba.

“Waktu itu saya coba ikutkan lomba mewarnai dan alhamdulillah Jihan keluar sebagai juara 1. Juga ikut lomba fashion show. Saking semangatnya Jihan, dia selalu nanya besok ikut lomba apalagi, ” jelasnya.

Tak berhenti sampai disitu, Jihan yang merupakan siswi SLB Negeri Bontang ini, mulai mengikuti kegiatan pramuka di sekolah. Kebetulan Masita sebagai pengajar kegiatan pramuka di SLB itu.

“Kebetulan karena saya hobi dan menjadi pengajar pramuka di SLB, ya saya coba ikutkan Jihan apapun kegiatannya. Hingga saat itu ada pesta pramuka siaga saya mengikutkan Jihan dan regunya untuk ikut berpartisipasi, dan alhamdulillah menjadi juara umum melawan sekolah umum lain, ” lanjut Masita.

BACA JUGA :  Lagi Ngefly, Honorer Pemkot Bontang Diamankan BNN

Dirinya pun kembali mengikutkan Jihan dalam Lomba Ketangkasan Kepramukaan Tingkat Provinsi untuk anak berkebutuhan khusus. Lagi-lagi, Jihan beserta regunya berhasil menyabet juara umum dua kali berturut-turut. “Semoga untuk yang ketiga kalinya bisa menjadi juara umum, dan pialanya bisa menetap di SLB Negeri Bontang, ” ujarnya.

Semua pencapaian Jihan hingga saat ini tak terlepas dari peran Masita serta keluarga untuk terus memberikan semangat serta dukungan kepada Jihan.  “Walaupun Jihan punya kekurangan, saya percaya kami ini adalah orang tua spesial. Kami jadikan ini sebagai ladang pahala untuk kami, saya sebagai orang tua terus mendukung dan menggali potensi Jihan, ” katanya.

Sosok Jihan yang ramah dan juga periang, membuatnya mudah bergaul dengan orang lain. Bahkan sampai dirinya mengajarkan bahasa isyarat sebagai caranya berkomunikasi kepada orang-orang di sekitarnya.

“Alhamdulillah, saya senang karena Jihan sangat mudah berteman dan periang, bahkan dia sampai ngajarin teman-teman mainnya di sekitar rumah bahasa isyarat untuk abjad dari A-Z, ” jelasnya.

BACA JUGA :  Razia Miras, Polisi Amankan Puluhan Kaleng Miras

Sebelum menutup podcast, Masita menyampaikan rasa bangganya kepada Jihan menggunakan bahasa isyarat. Begitupun sebaliknya, Jihan menyampaikan rasa sayang dan cinta kepada ibunya dan diakhiri dengan pelukan hangat.

“Jihan, mama bangga sama Jihan, Jihan anak yang baik dan pintar. Mama sayang sama Jihan, ” kata Masita menggunakan bahasa isyarat. “Mama terima kasih sudah merawat dan membesarkan Jihan. Jihan sayang mama, selamat hari ibu, ” ujar Jihan. (ahr)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img