TENGGARONG – Raut wajah sumringah, terpancar jelas dari wajah Achmad Muchtadin. Dengan setelan batik berwarna merah, dirinya berjejer bersama Aparatur Sipil Negera (ASN), pada Selasa (31/1/2023) lalu di halaman Kantor Bupati Kukar.
Ia memang sedang bersiap-siap, untuk menerima penghargaan dari Bupati Kukar saat itu. Atas inovasi Kampung Raja Mapan Joglo Tani, yakni mengelola kawasan pertanian terpadu bernama Joglo Tani Kolong Langit, di Kelurahan Handil Baru, Kecamatan Samboja.
Inovasi Kampung Raja Mapan sendiri, merupakan inovasi Kawasan Masyarakat Pertanian Unggulan Rakyat Sejahtera Mandiri Pangan. Dikembangkan pria yang akrab disapa Pak Tadin ini, di atas lahan seluas 45 hektare (ha). Bersama kawan-kawan seprofesinya di Handil Baru.
Memanfaatkan lahan pribadi dan para petani lainnya, Joglo Tani Kolong Langit yang digarap sejak 2018 berbuah manis. Dengan pencapaian Inovasi Terbaik Pertama Kategori Kecamatan Pekan Inovasi Tahun 2022.
Tadin bercerita, awalnya hanya sebanyak 15 petani saja yang menggarap. Dengan luasan lahan baru sekitar 25 ha saja. Makin ke sini, Joglo Tani Kolong Langit semakin berkembang. Seiring semakin banyaknya petani yang bergabung, yakni sebanyak 50 orang, maka semakin luas pula lahan pertanian yang kini menjadi kawasan Joglo Tani.
Tak ingin hanya menjadi sekadar kawasan pertanian saja, Tadin pun sepakat bersama para petani lainnya, untuk menciptakan kawasan pertanian dalam arti luas.
Di sana tidak hanya berisi pertanian saja, ada perkebunannya juga, perikanannya dan peternakan. Berada dalam satu kawasan, menjadi kawasan pertanian terpadu.
Tak ingin berhenti sebatas kawasan pertanian terpadu saja. Pria berusia 38 tahun ini, ingin menjadikannya Joglo Tani Kolong Langit sebagai kawasan agrowisata. Jadi bisa menjadi alternatif tempat wisata baru di Kukar, berwisata sambil bertani. Sembari menjadikan Joglo Tani Kolong Langit sebagai pusat pelatihan pertanian pedesaan terpadu dan pariwisata.
“Kami setelah menerima hadiah itu langsung menghubungi Bappeda Kukar dan Distanak Kukar, rencana (pengembangan) kedepannya apa,” cerita Tadin.
Keinginan pengembangan Joglo Tani Kolong Langit menjadi pusat pelatihan pertanian pedesaan terpadu, ini tidak terlepas dari banyaknya kunjungan ke tempat mereka. Mulai dari anak TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi (PT).
Tadin yang rupanya seorang guru ini juga mengatakan, Joglo Tani Kolong Langit lumayan memberikan kesejahteraan bagi para anggotanya. Di mana dalam sebulan, Joglo Tani Kolong Langit mampu meraup penghasilan mencapai Rp 281 juta. Dengan penghasilan masing-masing petani bervariasi, hingga ada satu petani mampu meraup penghasilan mencapai Rp 45 juta per bulan. Dari hasil panen kacang panjang, terong, cabai, semangka, melon, dan mentimun.
Dukungan serupa turut diberikan oleh Kecamatan Samboja. Mendampingi Tadin saat menerima penghargaan inovasi dari Bupati Kukar. Burhanuddin, camat Samboja, mengatakan jika inovasi ini akan menjadi wakil Kukar. Dalam agenda inovasi tingkat provinsi 2023 ini. Dan mungkin saja, berharap bisa turut mewakili ke tingkat nasional.
Dukungan penuh pun akan diberikan kepada Joglo Tani Kolong Langit. Dan pencapaian yang didapat oleh Tadin dan kawan-kawan, bisa menjadi pelecut kelurahan dan desa lainnya untuk menciptakan inovasi serupa maupun inovasi pembaharuan lainnya.
“Otomatis kami tetap akan mensupport mereka di lapangan bagaimana supaya masyarakat sekitarnya bisa ikut mencontoh yang sudah ada di garap teman-teman Joglo Tani ini. Minimal ilmu mereka bisa diterapkan juga dikeluarkan yang lain,” tutup Burhanuddin. (afi)
