spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Catatan LKPJ Wali Kota Bontang 2020 (25): Tidak Ada Anak Putus Sekolah di Bontang

Urusan Pendidikan pada tahun 2020 dilaksanakan melalui 7 program pokok dan 5 program penunjang serta 142 kegiatan. Alokasi dana untuk urusan Pendidikan pada tahun anggaran 2020 seluruhnya sebesar Rp 87,819,038,708 dengan realisasi keuangan sebesar Rp 66,008,971,213.00 atau 75,16 % dari pagu anggaran yang telah ditetapkan dan realisasi fisik sebesar 86,66 %.

Realisasi indikator kinerja utama urusan wajib Pendidikan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.
Realisasi Indikator Kinerja Utama Urusan Pendidikan Tahun 2020

Capaian Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2020 antara lain; indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) di tahun 2020 adalah 12,98, mengalami peningkatan sebesar 0,09; Angka Rata-Rata Lama Bersekolah di tahun 2020 adalah 10,79 juga mengalami peningkatan sebesar 0,07; Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun 2020 pada jenjang SD mengalami kenaikan 0,42 demikian pula pada jenjang SMP mengalami penurunan 4,67 dari tahun sebelumnya, hal ini dipengaruhi karena menurunnya angka jumlah penduduk usia sekolah, namun karena APK melebihi 100% itu artinya tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah.

Untuk Angka pendidikan yang ditamatkan pada tahun 2020 dari jenjang SD mengalami penurunan 0,08 hal ini dikarenakan angka pendidikan yang ditamatkan dipengaruhi jumlah penduduk (tahun 2019: 170611, tahun 2020: 182484) padahal jumlah lulusan hanya mengalami perubahan kecil (tahun 2017: 3319, tahun 2019: 3246, tahun 2010 : 3137), untuk jenjang SMP mengalami penurunan sebesar 0,08% dari target yang ditentukan.
Angka Partisipasi Murni jenjang SD tahun 2020 mengalami peningkatan 1,98 % dibandingkan dengan tahun 2019 namun tidak mencapai terget yang telah ditetapkan sebesar 98,82%. Untuk Jenjang SMP tahun 2020 juga mengalami peningkatan 4,59% namun di bawah target sebesar 1,87%.

Indikator pendidikan Sekolah Dasar (SD) berupa angka partisipasi sekolah mengalami peningkatan 67,17 dibanding dengan tahun 2019 sebesar 910,38, hal ini dikarenakan jumlah siswa usia SD 7-12 tahun 2020 lebih tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya (2019 sebesar 18.539; 2020 sebesar 20.795) dan jumlah penduduk pada usia 7-12 tahun juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (2019 sebesar 20.042; 2020 sebesar 21.280); Rasio guru dan murid mengalami peningkatan dari tahun 2019 sebesar 16.55% namun dibawah target yang ditetapkan sebesar 554,36%. Rasio guru/murid per kelas rata-rata mengalami penurunan tahun 2020 sebesar 49,2% dibanding tahun 2019 sebesar 50,54% atau sebesar 1,34%.

Indikator pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berupa angka partisipasi sekolah mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan jumlah siswa usia SMP (13-15) tahun 2020 lebih tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah mengalami penurunan sebesar 4,14.

Sedangkan Rasio guru dan murid mengalami peningkatan 49,92 dari tahun 2019 dan di atas target yang ditetapkan, hal ini dikarenakan jumlah siswa usia SMP (13-15) tahun 2020 lebih tinggi dari tahun sebelumnya (2019sebesar 7423; 2020sebesar 9388).
Penduduk yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf (Tidak Buta Aksara) di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,56% dari tahun sebelumnya dan dibawah target yang ditetapkan.

Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengalami permasalahan namun pelaksanaan program dan kegiatannya dalam bidang pendidikan non formal tetap efektif dan berjalan sesuai dengan harapan hingga dapat menjangkau seluruh wilayah dan lapisan masyarakat Kota Bontang.

Pada indikator fasilitas pendidikan, Bangunan SD/MI dalam kondisi baik sebesar 91,80% sedangkan Bangunan SMP/MTS dalam kondisi baik sebesar 84,85 artinya mengalami peningkatan sebesar 2.5%, namun lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 95,6%, dikarenakan dari 61 sekolah jenjang SD/MI di bontang terdapat 5 sekolah yang mengalami kerusakan bangunan (19 kelas rusak ringan dan 10 kelas rusak berat), sedangkan dari 33 Sekolah SMP/MTs masih terdapat 5 sekolah yang mengalami kerusakan bangunan.

Indikator Kinerja Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk Angka Partisipasi Kasar mengalami penurunan sebesar 28,96 % dibandingkan tahun 2019
Dari total siswa SD/ MI dan SMP/ MTs kota Bontang, tidak terdapat anak putus sekolah tahun 2020. Berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah Kota Bontang seperti pemberian bantuan alat sekolah berupa seragam, tas dan sepatu tentu sangat membantu meringankan biaya pendidikan bagi para orang tua siswa.

Selain itu, pemberian dana BOSTK bagi seluruh sekolah di Kota Bontang juga membuat sekolah negeri tidak lagi memungut bayaran, hal tersebut diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan bagi siswa dan orang tua.
Pada indikator kinerja utama rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2020 sebesar 10,79% artinya mengalami peningkatan sebesar 0,07 dari tahun 2019 sebesar 10.72%. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img