BONTANG – Kendati tingkat penyebaran Covid-19 Bontang telah turun dari level empat menjadi level tiga, namun Satgas Covid-19 hingga kini belum mengizinkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuka.
Alasannya, cakupan vaksinasi bagi guru dan pelajar saat ini belum optimal. Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Covid-19 Bontang, Basri Rase. Menurutnya, PTM boleh dibuka ketika seluruh murid dan guru di sekolah sudah divaksinasi hingga dosis kedua. “Namun harus tetap sesuai prokes (protokol kesehatan),” ujar Basri, ditemui usai rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pendopo Wali Kota Bontang, Rabu (25/8/2021).
Meski kebijakan secara nasional PTM telah diperbolehkan dibuka, sambung Basri, namun hal itu dikembalikan kepada kesiapan dari daerah masing-masing. Bila di suatu sekolah guru dan muridnya telah memenuhi persyaratan telah divaksin sebanyak dua kali, maka sekolah tersebut bisa mengajukan dibukanya kembali PTM kepada Satgas Covid-19 Bontang. Selanjutnya, oleh Satgas pernohonan itu akan ditinjau terkait dengan kesiapannya. “Sarana prokesnya harus lengkap. Ada tempat cuci tangannya, ada hand sanitidzer, memakai masker, dan jarak antar bangku diatur 1,5 meter,” beber pria yang juga Wali Kota Bontang itu.
Untuk vaksinasi pelajar di Kota Taman, hingga saat ini tercatat baru siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah DDI Bontang, SMA Negeri 1, dan SMP Negeri 1 Bontang yang sudah menerima suntikan vaksinasi dosis pertama. Mereka yang divaksin harus berumur 12-18 tahun. Saat ini, mereka tinggal menunggu penyuntikan dosis kedua.
Satgas Covid-19 kembali memperpanjang PPKM di Bontang hingga 6 September mendatang. Hal itu mengacu instruksi Mendagri nomor 37 tahun 2021 tentang PPKM level 3, 2, dan level 1, serta mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran Corona. (bms)
