spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Butuh Penindakan, Maraknya Aksi Illegal Fishing di Perairan Berau

TANJUNG REDEB – Illegal fishing masih marak terjadi di perairan Kabupaten Berau. Baru-baru ini pengeboman diketahui terjadi di perairan Kecamatan Bidukbiduk dan Batu Putih.

Bahkan berdasarkan laporan salah satu nelayan Bidukbiduk, Sali Yusuf, sebelumnya dirinya pernah menyaksikan illegal fishing tersebut terjadi. Jelas langsung dilaporkan kepada aparat penegak hukum terkait. Namun, hingga kini masih saja marak terjadi.

“Terakhir terjadi pada 9 Juli lalu. Dan kebanyakan terjadi di antara perairan dangkal sekitar 2-3 meter di Bidukbiduk dan Batu Putih,” bebernya, Selasa 11/7).

Mayoritas pelaku illegal fishing menangkap ikan dengan cara dibom dan potasium.  Hingga menghancurkan terumbu karang di sana. Menurutnya kini terumbu karang di perairan Bidukbiduk hanya tersisa 70 persen saja. Secara terang-terangan pelaku melakukan illegal fishing setiap hari dan hanya hari jumat saja yang libur aktivitas ilegal fishing.

Menurutnya dibalik itu semua ada yang merancang pengeboman. Sebab, ada eksekutor di lapangan, penyuplai alat hingga penampung ikannya.

“Aparat keamanan seperti Pospol Balikukup hingga TNI secara berkala sudah pernah melakukan pengawasan. Tapi ketika pengawasan selesai, illegal fishing justru terjadi lagi,” sambungnya.

Beberapa yang tertangkap, kata Dia, berasal dari nelayan luar daerah yang dipekerjakan. Mereka menggunakan bom, potas, racun bius, ada kompresor. Dan ketika ditangkap pun alasannya hanya mencari teripang.

Dia berharap illegal fishing bisa segera dihentikan khususnya di perairan Berau. Karena jika terumbu karang rusak ikan-ikan tidak akan bisa hidup. Ditakutkan nelayan-nelayan di Berau kehilangan ikan-ikan yang saat ini masih melimpah.

“Harapan saya hentikan illegal fishing dan penghancuran terumbu karang, kalau ini berjalan terus akan habis ikan di laut,” ucapnya.

Menurutnya untuk menghentikan pengeboman para pelaku harus diberi pembinaan dengan cara dilatih untuk membuat keramba pembesaran ikan. Ketika berhasil tentu akan memotivasi nelayan lain untuk melakukan hal yang sama.

“Kami butuh peran pemerintah daerah untuk mengatasi itu. Sudah menjadi tugas bersama untuk menyelamatkan terumbu karang kita khususnya yang ada di perairan Berau,” tutupnya. (mnz)

16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img