spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BPBD PPU Pastikan Situasi 2 Desa Terdampak Banjir Kembali Kondusif

PENAJAM PASER UTARA  – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU), Kuncoro sebut kondisi 2  desa yang sempat terendam banjir telah kondusif, baik  di Desa Api-Api Kecamatan Waru dan Desa Labangka Kecamatan Babulu.

Kuncoro mengatakan setelah menerima laporan, pihaknya segera menurunkan bantuan. Salah satunya dengan memberikan bantuan makanan nasi bungkus dan makanan siap saji yang disiapkan oleh Dinas Sosial PPU.

“Kerugian akibat bencana banjir pasti ada, tapi yang pasti pasca ini kami akan berkoordinasi dengan dinas teknis yang akan menindak lanjuti perihal normalisasi sungai,” terangnya Sabtu (04/05/2024).

Ia menjelaskan bahwa penyebab utama dari banjir di dua desa ini akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari ini. Ditambah, kondisi gorong-gorong yang tidak memadai.

“Kami juga aktif berkoordinasi dengan BMKG dan melaporan dari Pusdalop setiap pagi jam 8 dan malam jam 8,” terangnya.

Kuncoro menjelaskan langkah antisipasi yang dilakukan BPBD PPU, salah satunya dengan aktif membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana). Pihaknya sedang melakukan sosialisasi dan pelatihan para relawan. Namun, sementara masih seputar penanggulangan bencana kebakaran.

“Ya Destana kemaren ada beberapa alat yg dibantu dari provinsi, semacam gebyok. Banjir ini susah, engga bisa langsung dilakukan, harus ada latihan relawan, tadi juga ada bantuan dari relawan Muhammadiyah. Ormas terlibat harusnya memang begitu, jaraknya kan jauh, butuh waktu satu jam,” tambahnya.

Disinggung terkait dengan pengadaan kantor cabang terdekat di setiap kecamatan agar memudahkan akses penanggulangan bencana, Kuncoro mengatakan sebenarnya telah dibentuk UPT Dinas Pemadam Kebakaran di setiap kecamatan.

“Karena kalau bencana tidak bisa langsung eksekusi, misal kalau longsor butuh bantuan pihak lain seperti dinas lain. Begitu juga normalisasi sungai,” terangnya.

Kuncoro mengatakan pihaknya senantiasa aktif berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait terutama dengan dinas dan lembaga teknis. Ia mengimbau warga untuk senantiasa waspada selama curah hujan tinggi, sehingga tidak dapat menduga jika terjadi bencana.

“Kalau terjadi bencana segera hubungi 112 dan nomor Pusdalop (Pusat pengendalian dan Operasional). kami sudah kirimkan imabauannya ke desa-desa,” ungkapnya.

Selain dua desa tersebut, Kuncoro mengatakan sempat mendapatkan laporan dari Kecamatan Sepaku terkait dengan potensial naiknya debit air. Namun setelah dicek dan pihak BPBD PPu turun lapangan, hingga sore ini (04/05/2024) debit air sudah mulai turun.

“Terlebih sudah ada penebangan pohon dan mengakibatkan bencana, salah satunya. Dulu jarang banjir, sekarang banyak tutupan akibat pembangunan dan bagaimana menyikapi perubahan supaya tidak susah,” pungkasnya.

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img