spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bernilai Ekonomis, Petani Sangatta Kembangkan Budidaya Labu Madu

SANGATTA- Aco, warga Sangatta Selatan, Kutai Timur berhasil membudidayakan buah labu madu atau pumpkin butternut. Hasilnya ternyata menggiurkan.

Aco memanfaatkan peluang dengan membudidayakan buah labu madu yang terkenal akan rasa manisnya itu. Ia tak menyiakan potensi budidaya buah labu madu yang memang masih jarang ditemui di Kutim.

Dia mengaku ingin mengenalkan buah labu madu yang potensi pasarnya biasanya laris manis.

“Kita menanam labu madu ini, selain menambah komoditi, juga biar bisa mengenalkan ke masyarakat Kutim. Jadi bisa menambah varietas kita sebagai petani labu madu,” ucap Aco saat ditemui, Sabtu (21/5/2022).

Kendati buah labu madu sudah jadi primadona di Pulau Jawa dengan harga tinggi, Aco bisa memasarkan labu madu dengan harga yang jauh lebih murah di Sangatta.

Aco mengaku, penjualan dengan harga murah ini punya maksud tersendiri yakni mengenalkan labu madu kepada masyarakat.“Karena kalau di Pulau Jawa itu sudah sangat booming dan itu harganya masih tinggi, maka kita perkenalkan labu madu di sini dengan harga yang jauh lebih murah,” ujarnya.

BACA JUGA :  Beritanya Viral Tanpa Media Sosial, Monster Sangatta Tragedi Paling Menggemparkan di Tahun 1996

Selain mengenalkan, harga murah ditawarkan agar masyarakat Sangatta tahu manfaat dan cara mengolah labu madu.

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kata Aco, labu madu yang diambil langsung dari kebun dihargai Rp 30 ribu per kilogram. Saat sudah di pasar modern harganya naik tinggi mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Berbeda dengan harga yang ditawarkan Aco di Sangatta, yang hanya Rp 15 ribu per kilogram.

“Supaya masyarakat tahu juga, karena biar enggak kaget lah. Biar tahu dulu rasanya bagaimana, diolah buat apa saja, manfaatnya untuk kesehatan juga, terutama untuk ibu menyusui atau yang kena penyakit diabetes atau yang diet ketat,” ucapnya.

Berbeda dengan labu pada umumnya, labu madu memiliki aroma yang khas dengan rasa yang lebih manis jika diolah atau dimasak.

Labu madu bisa dijadikan penganan ringan seperti campuran puding, bolu, hingga campuran kolak yang enak disantap. Bisa juga diolah menjadi sayur dengan dimasak bersama bahan lain menjadi sup labu madu.

BACA JUGA :  Apansyah Minta Pemerintah Serius Tangani Tapal Batas Kutim

Aco mengaku nekat membudidayakan buah labu hanya bermodal pengalamannya menanam berbagai tanaman buah.

“Untuk biaya produksi dalam 3 bulan (1 kali panen), dibutuhkan biaya sekitar 12 juta, yang terdiri dari mulai bibit, pupuk, perawatan tiap hari, hingga biaya pekerja. Walau terbilang mahal, namun buah yang di hasilkan lumayan menggiurkan,” paparnya.

Dalam 3 bulan, jelas dia, petani bisa panen. Setiap pohon bisa berbuah 3- 4 labu madu dengan berat total sekitar 3 kg.

Meski selintas mudah, namun pertumbuhan tanaman labu madu tak semudah dibayangkan. Pasalnya selama masa pertumbuhan, tanaman ini kerap diserang virus gemini. Virus ini sejenis kupu-kupu kecil berwarna putih dan membuat daun mengeriting.

“Jadi meski budidaya labu madu ini tidak terlalu rewel tapi ada juga virus yang biasa menyerangnya dan ini akan mempengaruhi produksi ketika tidak cepat diatasi,” imbuhnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img