spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berdekatan dengan Objek Wisata, TPA Tanjung Batu Akan Direlokasi

TANJUNG REDEB – Kondisi sejumlah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Berau cukup memprihatinkan. Apalagi bau dari TPA mengganggu masyarakat sekitarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim Suharjana menyebut, pihaknya saat ini tengah meningkatkan sejumlah fasilitas TPA agar maksimal menampung seluruh sampah.

Salah satunya, TPA Bujangga yang berstatus siaga darurat. Pihaknya menggandeng pihak ketiga untuk menangani permasalahan sampah yang menggunung di sana.

Dengan cara membuat lubang darurat di belakang penampungan. “Alhamdulillah, dengan cara itu baunya sudah tidak terlalu tercium kalau hujan. Meskipun, sebagian sistem penanganannya masih open dumping atau terbuka begitu saja,” tuturnya, Minggu (11/9/2022).

Sementara itu, untuk TPA Tanjung Batu akan segera direlokasi. Mengingat lokasi TPA sangat berdekatan dengan kawasan hutan mangrove dan aliran sungai. Pihaknya akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk merelokasi TPA tersebut. “Karena tidak boleh TPA berada dekat dengan aliran sungai, takutnya akan mencemari lingkungan. Kemungkinan dalam dua pekan ke depan alatnya sudah bisa dipakai di TPA Tanjung Batu,” jelasnya.

BACA JUGA :  Soroti Status Pinjam Pakai Lahan TPS di Pulau Derawan, Ini Harapan Ketua Komisi III DPRD Berau

Sedangkan, di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kampung Talisayan memerlukan alat angkutan berupa dump truck. Karena yang ada saat ini masih pinjam pakai.

Rencananya ada dua unit dump truck yang akan diberikan di daerah pesisir. Masing-masing satu untuk di Tanjung Batu dan Talisayan. Rencana tersebut juga sedang dalam proses pengadaan.

“Pelan-pelan TPST di Talisayan akan dibenahi. Sudah tidak ada sampah yang terlihat di pinggir jalan karena sudah dibersihkan oleh petugas,” ujarnya.

Akan tetapi, yang menjadi kendala petugas adalah jalan masuk ke TPST tersebut masih berupa jalan tanah, ketika hujan akan becek dan kotor. Pihaknya berencana meningkatkan jalan tersebut sepanjang 50 meter. Selain itu, dana untuk jasa mendorong sampah ke jurang juga perlu diperhitungkan.

“Kemungkinan setahun dua kali untuk mendorong sampah ke jurang. Masih open dumping juga sistemnya, sampah di dorong dan ditimbun,” pungkasnya. (Dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img