spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berau Butuh Banyak Dokter Spesialis

TANJUNG REDEB – Tenaga kedokteran masih sangat dibutuhkan di Kabupaten Berau, khususnya dokter spesialis. Pasalnya juga ada dua RSUD di Bumi Batiwakkal yang harus dipenuhi kebutuhannya, yakni RSUD Abdul Rivai dan Talisayan.

Itu dibenarkan oleh Sekretaris Dinkes Berau, Halijah. Berdasarkan catatan pihaknya, Berau masih sangat membutuhkan tenaga dokter spesialis. Dicontohkannya, hanya ada satu dokter spesialis mata maupun dokter paru serta telinga hidung dan tenggorokan (THT).

Terlebih tahun depan dokter spesialis mata akan pensiun. Sehingga, pihaknya meminta kepada pihak RSUD Berau untuk mencari sesegera mungkin kebutuhan dokter spesialis mata untuk mengisi kekosongan tempat tersebut.

“Memang kalau masalah perekrutan tersebut besar dilakukan oleh pihak RSUD,” tegasnya, Senin (17/7/2023).

Kendati begitu, pihaknya terus berusaha memenuhi adanya dokter spesialis di Kabupaten Berau dengan menyekolahkan tenaga dokter umum yang ada. Sudah ada beberapa yang sudah disekolahkan, namun belum bisa lulus tes ditahun lalu.

“Memang ada program menyekolahkan dokter untuk jadi spesialis,” ungkapnya.

Pihaknya juga mendesak untuk segera mencari spesialis yang hanya satu di Berau, sebelum beberapa dokter pensiun. Sementara itu, banyak juga dokter di Berau yang lanjut dengan biaya pribadi, namun belum tentu mengabdi juga di Berau.

Diakuinya mencari dokter spesialis menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, kebutuhan harus tersebar di RSUD Abdul Rivai dan RSUD Talisayan. Belum lama ini, RSUD Talisayan juga mencari dokter spesialis anak dan penyakit dalam.

“Karena daerah pesisir juga sangat membutuhkan dokter spesialis. Supaya tidak jauh harus ke Tanjung Redeb untuk berobat,” ujarnya.

Belum lagi, pihaknya juga harus memikirkan tenaga kesehatan (nakes) untuk persiapan rumah sakit (RS) baru yang akan dibangun dikawasan eks inhutani. Yang menjadi salah satu program prioritas Bupati Berau.

Sejauh ini upaya mereka, akan bekerjasana dengan Universitas Hasanuddin Makassar, untuk penyaluran nakes di rumah sakit baru tersebut.

“Tapi kami masih menunggu perkembangan selanjutnya,” tutupnya. (mnz/dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img