BONTANG – Kementerian Agama (Kemenag) Bontang masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait keberangkatan haji pada tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bontang, Najmudin Tamini.
Terkait keberangkatan jamaah, kata Najmudin, pemerintah sudah menyiapkan tiga skenario. Pertama, memberangkatkan seluruh calon jamaah haji (calhaj), kedua, memberangkatkan setengah dari kuota haji, dan ketiga, tidak memberangkatkan seluruhnya.
“Saat ini kami masih menunggu. Pemerintah Indonesia masih menunggu keputusan pemerintah Arab Saudi,” ujarnya, Selasa (2/2/2021).
Kendati belum ada kepastian, namun pihaknya tetap melakukan sejumlah persiapan. Mulai dari menyiapkan dokumen jamaah, hingga melakukan bimbingan manasik haji. Jika nantinya diperbolehkan menggelar pertemuan tatap muka, sambung Najmudin, maka manasik akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap minggu, dilakukan pembimbingan satu kelompok secara bergantian.
Namun jika opsi tatap muka belum diperbolehkan, dilakukan pembimbingan melalui grup Whatsapp. “Materi akan kami bagikan secara bertahap. Setelah itu kami buka sesi diskusi apabila ada yang ingin ditanyakan,” terangnya.
Diketahui, tahun ini kuota calhaj Bontang sebanyak 144 jamaah, ditambah satu orang Tenaga Kesehatan Haji Daerah (TKHD) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, dan satu orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD). Sehingga totalnya sebanyak 146 jamaah.
Tahun 2020, seluruh jamaah gagal berangkat lantaran pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh wilayah dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi. Karena tahun ini wabah belum mereda, kepastian jamaah menunaikan rukun Islam kelima masih belum jelas. (bms)
