spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Belum 50% dari Target, Pembangunan Jembatan Selambai Dipastikan Terhenti

BONTANG – Pembangunan jembatan kayu di kawasan Selambai, Kelurahan Loktuan dipastikan tak bisa rampung sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

Penyebabnya, menjelang batas waktu (deadline) akhir November ini, progres pekerjaan masih jauh dari target. Dari total pembangunan jembatan sepanjang 2.100 meter, baru selesai kurang dari 600 meter alias  belum menyentuh 50%. Alhasil, dana pembangunan lewat APBN senilai Rp 13,6 miliar bakal tidak terserap maksimal. “Ini sangat disayangkan karena menggunakan anggaran pusat. Kalau sudah begini yang kena dampak kerugiannya adalah Bontang. Sebab pusat akan memberikan penilaian buruk,” sesal anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal belum lama ini.

Pria yang juga warga Selambai itu menilai, kinerja kontraktor sangat buruk. Dari pekerjaan jembatan yang sudah terpasang, kata Faisal, belum semua dilengkapi infrastruktur penunjang, seperti papan dan baut. Tampak yang terpasang baru tiang-tiang jembatan. Kondisi itu dinilai dapat membahayakan warga apabila tidak segera diselesaikan. Selain menyoroti kinerja, politisi Nasdem itu juga menyebut kontraktor tak siap dalam hal modal. Terbukti beberapa pekerja memilih mogok karena upah mereka tak dibayarkan. “Pemkot terkesan asal-asalan memilih kontraktor,” sebutnya.

Sebagai informasi, pekerjaan jembatan ini merupakan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) skala pemukiman. Pekerjaan dilakukan PT Mauriefic Putra Gemilang sebagai kontraktor. Masa kontrak kerja yang diberikan kepada kontraktor, selama 135 hari. Terhitung sejak 19 Juli 2021 hingga akhir November 2021. Kontraktor pelaksana beralasan, terhambatnya pekerjaan ini lantaran bahan baku kayu ulin yang terbatas. (bms/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img