SANGATTA– Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kutai Timur (Kutim) menerima kunjungan kerja DPRD Kukar terkait pengelolaan program Smart City, Jumat (27/5/2022).
Sebanyak 5 anggota DPRD Kukar dipimpin Ketua Komisi IV Baharuddin, berdiskusi tentang program Smart City di Kutim. Mereka juga ingin mendalami apa yang telah dijalankan Diskominfo selama ini.
“Kunjungan DPRD Kukar ini, untuk melihat inovasi yang menjadi gebrakan bupati dan wakil yang juga telah tercatat sebagai 100 smart city yang disarankan pusat termasuk Kutim. Kami ingin melihat dan menerapkan langsung di Kukar,” ucap Baharuddin.
Sementara Kepala Diskominfo, Ery Mulyadi mengatakan program Smart City merupakan visi misi yang menjadi program unggulan bupati dan wakil bupati yang harus benar-benar diimplementasikan.
“Kemajuan teknologi informatika tidak dapat kita hindari. Kita juga tidak bisa menunda digitalisasi dalam pemerintahan atau E-Goverment. Pelayanan pun harus smart. Juga surat menyurat sudah serba eletronik. Di masa pandemi Covid-19, kita diminta untuk tidak kontak langsung, dan hal seperti ini sudah harus menjadi kebiasaan kita,” ungkapnya.
Ery menyebut ada 5 program unggulan yang diterapkan pada Smart City. Di antaranya, Program Smart City yang sudah berjalan yang pertama di Polder Ilham Maulana, Kedua yaitu smart goverment di Bappeda yaitu penganggaran. Ketiga, di bidang pendidikan terutama aplikasi SIMAKSIRU. Keempat, PBB online, dan kelima adalah satu data Indonesia. Kelima hal tersebut, menurut Ery, sudah berjalan dan akan terus ditingkatkan
“Banyak komponen yang ada dalam Smart City. Untuk mewujudkannya, memang tidak bisa semuanya langsung, satu per satu kita laksanakan. Seperti dibidang pendidikan sejauh ini sudah berjalan lancar apalagi di tengah pandemi kemarin,” bebernya.
Adapun 6 pilar Smart City, lanjut dia, di antaranya smart goverment atau tata kelola pemerintahan cerdas, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment atau pengelolaan lingkungan cerdas.
Sementara, Sekretaris Diskominfo Kutim, Ronny Bonar H Siburian menambahkan, smart city tak hanya soal tentang IT. Ia menyebutkan smart city justru menunjukkan suatu daerah itu bagaimana berkembang dan melakukan inovasi sehingga bermanfaat langsung ke masyarakat.
“Jadi smart city itu jangan berasumsi bahwa semuanya tentang IT. Tapi bagaimana suatu daerah melakukan inovasi sehingga masyarakat bisa langsung merasakannya,” tandasnya. (ref)