spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Begini Skenario Evakuasi Kru dan Pesawat Perintis Smart Air

TARAKAN – Minggu (10/3/2024), Tim SAR gabungan akan melaksanakan proses evakuasi kru dan pesawat perintis milik Smart Air, setelah sebelumnya menemukan keberadaan pesawat perintis Smart Air pada Sabtu (9/3/2024).

Lokasi jatuhnya pesawat ditemukan di titik koordinat 03°47’27.60″N, 115°56’32.40″E di tengah hutan belantara atau sekitar 6,1 nautical mile dari bandara Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Diperkirakan kru pesawat juga selamat dengan adanya tanda titik api dan asap yang membumbung ke udara pada saat ditemukan.

Proses evakuasi dijadwalkan dimulai pukul 07.00 WITA pada Minggu pagi. Operasi ini melibatkan tim SAR gabungan baik di Tarakan maupun di Malinau. Selain itu, sejumlah peralatan utama juga masih dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.

Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo menjelaskan urutan proses evakuasi. Dimulai dengan penerbangan Boeing 737-200 skuadron 5 Lanud Hasanuddin Makassar yang memiliki kamera canggih dan heli bell milik Kodam VI/Mulawarman yang membawa tim SAR untuk diturunkan di lokasi jatuhnya pesawat.

“Yang akan airborne pertama kali sesuai urutan kegiatan adalah pertama Boeing 737 dari skuadron udara 5 dan heli bell yang rencananya akan melakukan refueling menurunkan personel penolong dan tim SAR dari Basarnas di lokasi,” ujar Bambang Sudewo kepada awak media, Sabtu (9/3/2024).

Apabila tidak memungkinkan menurunkan tim SAR di titik koordinat karena faktor cuaca, maka alternatifnya menurunkan tim pada titik terdekat dengan lokasi.

Selain itu, direncanakan juga akan dikerahkan heli caracal dari Skuadron 5 Makassar yang memiliki kemampuan untuk mengangkat korban dengan menggunakan tali dan alat yang sudah disiapkan.

Adapun korban nantinya direncanakan langsung dibawa ke Tarakan untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Namun, lanjut Bambang Sudewo, terlaksananya proses evakuasi ini sangat tergantung pada kondisi cuaca.

“Tentang waktu nanti kita akan setting ulang, karena memang untuk penempatan waktu sangat bergantung pada kondisi cuaca di sekitar Binuang,” kata Bambang Sudewo.

Untuk diketahui, pesawat milik Smart Air diisi seorang Pilot dan seorang engineer. Serta memuat sembako untuk kebutuhan masyarakat di Krayan Tengah.

Pilot bernama M. Yusuf berumur 29 tahun warga Jalan Kluster Botanical Garden III No. 9, Bekasi Selatan. Sementara engineer bernama Deni S berumur 35 tahun warga Jalan Wonoharjo Pangandaran.

Pewarta: Ade Prasetia

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img