spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Balikpapan Siapkan Belajar Tatap Muka,  Kewenangan Provinsi Hanya SMA Maksimal Belajar 2 Jam

BALIKPAPAN – Gubernur Kaltim, Isran Noor, telah memberi isyarat tidak merestui pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021. Namun demikian, Pemkot Balikpapan menganggap isyarat tersebut hanya sebagai peringatan bahaya pandemi Covid-19. Balikpapan  tetap mempersiapkan menggelar PTM. Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan juga memberi sinyal positif bagi Kota Minyak membuka sekolah.

Sebelumnya, di hadapan ribuan guru, Gubernur Isran menyatakan tidak mendukung PTM di Kaltim pada Juli nanti. Alasannya, Covid-19 masih mewabah di Bumi Etam. Jika dipaksakan, diyakini sangat berisiko terjadi penularan Virus Corona. Hal tersebut disampaikan Isran saat berkunjung ke Balikpapan pada awal Juni lalu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin, mengatakan  pernyataan Isran  belum jelas, apakah hanya SMA atau semua jenjang yang tidak didukung menggelar PTM. Sebab, selama ini kewenangan Pemprov Kaltim menangani sekolah hanya untuk SMA. Apalagi, pelarangan PTM di Kaltim disebut belum dituangkan ke dalam surat. “Surat resminya belum ada,” kata Muhaimin kepada kaltimkece.id (jaringan mediakaltim.com), Senin (14/6/2021).

Oleh karena itu, Muhaimin menganggap, Gubernur Kaltim hanya ingin setiap daerah waspada terhadap pandemi Covid-19. Bukan melarang PTM dilaksanakan. “Intinya, lebih ke pesan kehati-hatian kalau mau memutuskan menggelar PTM,” imbuhnya.

Kendati demikian, Muhaimin tak ingin buru-buru memastikan PTM digelar atau tidak pada tahun ajaran baru 12 Juli 2021. Sebab, disadarinya butuh kesiapan matang untuk melaksanakan PTM di tengah pandemi. Seperti menyiapkan sekolah berkonsep protokol kesehatan dan memantau perkembangan kasus Covid-19. Sampai saat ini, Disdikbud Ballikpapan masih mepersiapkan semua hal itu.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, disebut menjadi pengambil keputusan dilaksanakannya PTM. Tentunya, dalam mengambil keputusan, wali kota telah menerima masukan dari perangkat kerjanya, seperti Disdikbud, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Komunikasi dan Informasi. Kemudian wali kota mengkoordinasikan kesiapan PTM kepada Gubernur Kaltim.

“Kalau ditanya kesiapan sekolah, insya Allah sekolah siap. Jadi, kita berdoa saja, supaya pandemi di Balikpapan melandai. Karena itu akan menjadi pertimbangan wali kota,” ucap Muhaimin.

Andai PTM digelar, Muhaimin menyampaikan Balikpapan akan mengikuti anjuran pemerintah pusat. Yakni semua guru sudah divaksin Covid-19, melaksanakan kegiatan belajar selama 2-3 jam, dan membatasi kuota kehadiran pelajar, yaitu 25-50 persen dari kapasitas ruangan. “Semua tahap-tahapan itu sudah kami siapkan,” sebutnya.

Dari sisi kesehatan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty, menyampaikan jika peluang Balikpapan menggelar PTM terbuka lebar. Dasarnya, belakangan ini kasus Covid-19 tidak terlampau mengkhawatirkan. Perempuan yang akrab dipanggilan Dio itupun memberikan masukan untuk dilaksanakannya PTM.

“Pertama, tidak boleh lebih 2 jam. Kemudian, harus membuka ventilasi dan jendela, jangan pakai AC dan kipas angin,” ucap Dio yang juga kepala Dinas Kesehatan Balikpapan.

Namun tidak semua tingkat sekolah didukung melaksanakan PTM. PAUD dan TK diberi lampu merah oleh Dio. Sebab, akhir-akhir ini banyak balita terinfeksi Corona. Mengingat juga, para murid PAUD dan TK sulit diatur. “Kalau PAUD/TK pasti akan berkontak fisik. Sedangkan SD dan SMP masih bisa diatur,” tutupnya. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img