TANJUNG REDEB – Kaltim merupakan provinsi yang akan mendapat kucuran dana bagi hasil dari sektor perkebunan sawit. Gubernur Kaltim Isran Noor telah menekankan hal tersebut.
Kabupaten Berau yang merupakan daerah penghasil sawit terbesar ke 4 di Kaltim, bersiap untuk memperoleh dana bagi hasil tersebut. Hal itu diungkapan Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini.
Lita mengatakan, besaran dana yang akan masuk ke Berau belum dapat dipastikan. Sama halnya dengan Kaltim, pihaknya belum menemukan informasi mengenai hal itu.
“Kalau rapat terakhir, peraturan dari menteri keuangan memang belum ada, jadi sifatnya masih menunggu, apa saja yang menjadi pertimbangan dana tersebut,” jelasnya, Selasa (27/9/2022).
Lita menjabarkan, tentu ada pertimbangan untuk pembagian DBH sawit per daerah, begitu juga peruntukan anggaran dan kegiatan dari pembagian.
Tetapi, dipastikannya, semua daerah penghasil bisa mendapatkan dana tersebut. Terlebih Berau sebagai penghasil sawit terbesar ke 4 setelah, Kutim, Paser, dan Kukar. “Semua daerah yang berpotensi dipastikan bisa dapat,” tegasnya.
Sementara, dasar penghitungan untuk pembagian dana tersebut, sudah ditetapkan berdasarkan Tandan Buah Segar (TBS) bukan berdasarkan CPO. “Kaltim mintanya berdasarkan TBS, itu dasar bagi hasilnya. Jadi nanti pasti ada rumus tersendiri seperti besaran berapa ton sekian,” bebernya.
Pihaknya saat ini, sedang mempersiapkan data produksi besaran TBS di Berau. Yang terpenting, pendataan tersebut tidak boleh lepas. Sebab potensinya sewaktu-waktu bisa berubah.
Untuk data terkini saat ini akan dihitung per bulan, dan pihaknya siap menyampaikan data dan dasar perhitungan. “Jadi potensinya itu tidak boleh lepas, dan kita ambil dari data perusahaan juga. Untuk petani mandiri juga menjualnya ke perusahaan,” tutupnya. (Dez)
