BONTANG – Alat Peraga Kampanye (APK) masih menjadi senjata andalan para caleg untuk mempromosikan diri di masa kampanye seperti saat ini. Tak ayal, puluhan bahkan ratusan APK tampak berjajar di sepanjang jalan.
Bakhtiar Wakkang, salahsatu caleg menyebutkan, dengan APK, seperti baliho, spanduk, stiker, tetap sangat dibutuhkan untuk masa kampanye. “Pengeluaran untuk cetak baliho mungkin ada sekitar kurang lebih Rp 15 juta. Baru sisanya untuk biaya operasional dan biaya pertemuan langsung dengan masyarakat,” jelasnya saat diwawancara, Selasa (26/12/2023).
Menurutnya, APK masih menjadi andalan karena mampu menjadi pengingat bagi masyarakat untuk memilih sang calon. Utamanya apabila APK dipasang di tempat-tempat strategis sehingga mudah terlihat.
Bahkan, sebagian baliho didesain seperti bentuk surat suara dengan harapan akan membekas pada ingatan pemilih di hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Untuk para caleg pastinya sangat banyak, makanya dari itu kami sangat perlu pasang APK, supaya orang dapat mengingat terus dengan nama dan juga dengan nomor urutnya,” ucapnya.
Namun begitu, BW sapaan akrabnya tak hanya mengandalkan APK. Ia juga sadar untuk meyakinkan para pemilih, dirinya harus bertemu langsung dengan masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil). Ini terutama untuk menyampaikan programnya jika kelak berhasil terpilih lagi.
”Kami menyampaikan program kepada pemilih melalui reses. Maka, saya usahakan untuk mengadakan jadwal rutin bertemu dengan para masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Dwi
Editor: Yusva Alam
