spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ancaman Anemia pada Anak dan Remaja, Kental Manis sebagai Pemicu Potensial

SAMARINDA – Kebiasaan mengonsumsi kental manis sejak usia dini diidentifikasi sebagai faktor potensial yang dapat meningkatkan risiko anemia pada anak dan remaja.

Profesor dan dosen prodi kesehatan masyarakat Universitas Muhammadyah Jakarta, Prof.dr. Tria Astika Endah Permatasari S.KM., M.K.M., menyoroti urgensi pemenuhan nutrisi optimal selama periode kritis sebelum menikah, hamil, dan menyusui, sebagai langkah pencegahan terhadap anemia.

Dalam diskusi tentang kendala menyusui di Jakarta pada Selasa (13/2/2024), Profesor Tria menyampaikan bahwa ketidakcukupan asupan gizi dapat meningkatkan risiko anemia, yang mana  sebuah permasalahan kesehatan yang masih sering diabaikan oleh masyarakat. Pola konsumsi yang lebih memperhatikan selera daripada kebutuhan nutrisi menjadi tantangan, dengan penggunaan kental manis sebagai minuman susu anak menjadi sorotan.

Ketua DPN Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak Repdem, Rusmarni Rusli menyoroti fenomena ini terutama di keluarga ekonomi lemah dan daerah padat penduduk. Di wilayah-wilayah tersebut, susu sering diakses melalui pembelian harian di warung, dan pilihan susu yang tersedia umumnya mengandung kental manis, dikarenakan ketersediaan dan harga yang lebih ekonomis.

Meskipun alasan penggunaan kental manis dapat terkait dengan keterbatasan ekonomi. Perlu diingat bahwa jenis susu ini tidak memberikan manfaat gizi yang cukup signifikan.

“Tingginya kandungan gula dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan gula darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penambahan berat badan yang tidak sehat,” jelasnya.

Anak-anak yang rutin mengonsumsi kental manis juga berisiko kekurangan vitamin dan mineral esensial, yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, terutama pada remaja putri dan perempuan usia produktif.

“Kesadaran akan potensi anemia sebagai dampak dapat mendorong perubahan perilaku dalam pemilihan makanan, sehingga perlu adanya upaya bersama untuk memastikan generasi muda tumbuh sehat dan terhindar dari risiko kesehatan yang dapat dihindari,” tutupnya.

Pewarta : Hanafi
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img