spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Aksi Bela Palestina, Ratusan Orang Kibarkan Bendera Palestina di Simpang Lembuswana Samarinda

SAMARINDA – Ratusan massa berkumpul di simpang Lembuswana Samarinda pada Jumat  (5/4/2024) sore. Mereka menggelar Aksi Bela Aksi Palestina Kalimantan Timur dengan mengibarkan bendera-bendera Palestina serta spanduk protes terhadap kekejaman Israel. Acara berlangsung pada pukul 16.00  dengan titik kumpul di Masjid Al-Ma’ruf simpang Lembuswana.

Dalam aksi tersebut mereka mengutuk penjajahan Israel terhadap Palestina yang berlangsung selama 76 tahun. Mereka menebar gambar bendera Israel dan Amerika Serikat di tengah jalan untuk diinjak-injak oleh para pengendara yang melintas.

“Kita tidak bisa menerima apa yang dilakukan oleh Israel. 76 tahun Israel membunuh rakyat Palestina, itu adalah pelanggaran HAM, dan kita di sini berdiri untuk Palestina tanpa melihat suku, ras dan agama,” teriak Koordinator aksi.

Kampanye untuk memboikot produk-produk Israelpun tak luput dari perhatian mereka. Dengan tidak membeli produk-produk Israel, dirasa merupakan dukungan untuk rakyat Palestina. Mereka juga mengutuk Amerika Serikat sebagai negara sekutu Israel dalam melanggengkan penjajahan di tanah Palestina.

“Tidak ada alasan untuk mendukung Israel. Mereka telah merenggut mimpi-mimpi anak-anak Palestina, mereka merampas tanah, rumah rakyat Palestina, kita akan terus melawan Israel” tambahnya.

BACA JUGA :  Bantah Penyiksaan Sapi Pakai Crane, Asikin: Itu Lebih Minim Risiko!

Diketahui, hingga saat ini Israel masih melakukan beberapa tindakan kekerasan terhadap rakyat Palestina. Terbaru, ratusan jamaah Masjid Al-Aqsa diserang oleh pasukan Israel. Kekerasan tersebut merupakan reaksi terhadap slogan-slogan yang mengecam agresi Israel ke Palestina.

Setelah Benjamin Netanyahu, Perdana Mentri Palestina menolak genjatan senjata yang diusulkan oleh PBB dan Amerika, serangan-serangan terhadap rakyat Palestina akan terus berlangsung. Sulitnya pasokan makanan kepada rakyat Palestina dan akses yang terbatas, membuat beberapa daerah dan negara di Erop menggelar aksi protes.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img