BONTANG – Menjalin dan memupuk rasa solidaritas dan sukarelawan, PMI Kota Bontang bersama sukarelawan PMR se-kota Bontang mengadakan Smansa Youth Competition yang dilaksanakan 4-5 Februari 2023 di SMA Negeri 1 Bontang.
Sebanyak 19 sekolah yang terdiri dari 280 siswa-siswi peserta mengikuti kompetisi yang akan menguji kekompakan, solidaritas, dan respons ketika mendapatkan situasi seperti pertolongan pertama pada kecelakaan.
Ketua PMI Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan kegiatan Smansa Youth Competition baru dilaksanakan kembali pada 2023 yang sebelumnya terhenti selama 3 tahun karena pandemi Covid-19. Kegiatan kompetisi ini telah dilaksanakan sejak tahun 2014.
Neni mengatakan relawan PMR akan berlomba dan mempersiapkan relawan dengan kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa kecintaan kemanusiaan kesetiakawanan, kerelawanan, kesatuan, kenetralan, kesemestaan dan kemandirian yang disiapkan untuk menjadi penganti relawan yang ada.
“Dengan ini PMR akan disiapkan menjadi pengganti relawan karena relawan ada batasnya,” kata Neni saat ditemui pembukaan kompetisi, Sabtu (4/2/2023).
Lanjut Neni, siswa-siswi PMR yang akan mengikuti kompetisi akan diajarkan dan memperlombakan seperti publik speaking, menanggulangi bencana hingga pertolongan pertama pada kecelakaan.
“Dipersiapkan dari sekarang sebagai generasi relawan. Sekarang PMR kita sebagai role model (diikuti) di Kaltim. Karena cikal bakal relawan dari PMR,” kata Neni.
Neni berpesan kepada siswa-siswi ketika ingin menjadi relawan agar dapat mempersiapkan diri dengan memiliki karakter relawan dan memiliki kemampuan.
“Karena menjadi relawan itu tidak gampang. PMI ini kan’ yang bergerak di bidang kemanusian, PMR di bawah PMI. Akan kita support terus dalam bidang kemanusian apalagi masih banyak sekolah yang belum ikut, kita akan diseminasi PMI,” jelasnya.
Sementara, Ketua Pelaksana Smansa Youth Competition, Nadya Ulya mengatakan perlombaan diikuti sekolah-sekolah di Kota Bontang dan luar kota Bontang yang memiliki PMR dengan jumlah sebanyak 19 sekolah.
“Pelaksanaan akan diikuti dengan 7 perlombaan untuk tingkat madya setingkat SMP dan kategori wira tingkat SMA,” kata Nadya.
Nandya menambahkan kegiatan dimaksudkan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan kemanusian antar sesama yang nantinya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
“Peningkatan keterampilan siswa yang akan diterapkan dalam kehidupan. Sebagai sarana evaluasi kurikulum pembinaan dan pelatihan keterampilan pengetahuan anggota PMR tingkat madya dan wira,” ungkap Nadya. (yah)
