SAMARINDA– Musik tradisional Tingkilan atau Samarinda Lagu Tingkilan (Salating) tampil dalam Perhelatan Kaltim Charity Festival 2022 yang berlangsung di gedung Convention Hall Samarinda, Jumat (4/11/2022) sore.
Alunan petikan musik yang dibawakan sanggar seni Kuarsa Mahakam, mampu memukau pengunjung festival dengan ikut terbawa irama musik tradisional asal Kabupaten Kutai Kartanegara itu.
Penampilannya kali ini tak lepas peran dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda yang bertujuan menyampaikan perkembangan program pembangunan di Kota Tepian ke pengunjung Kaltim Charity Festival.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda Dr Aji Syarif Hidayatullah dalam sambutannya mengatakan, media tradisional masih jadi opsi ampuh sebagai sarana untuk menyampaikan sebuah pesan program Pemerintah Kota (Pemkot) dan terbukti masyarakat bisa langsung mencerna apa yang disampaikan lewat sebuah lirik musiknya. Misalnya soal program pro bebaya, badan usaha RT, dan terkait masalah inflasi hingga program-program pemerintah lainnya.
“Transformasi digital sekarang sangat cepat, apalagi anak-anak muda saat ini, akibat makin berkembangnya zaman mereka sudah mulai melupakan kesenian seperti Salating. Padahal kita juga harus mengingat media tradisional sebagai informasi kearifan lokal dan budaya setempat harus kita pertahankan. Oleh sebab itu, Diskominfo Samarinda terus berupaya melibatkan kesenian daerah agar bisa eksis di setiap kegiatan,” urainya.
Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi, Diskominfo Kota Samarinda Syamsul Anwar, menjelaskan alasan musik Tingkilan ditampilkan dalam event ini. Tujuannya agar informasi ter-update mengenai program pembangunan kota dibawah kepemimpinan Wali Kota Dr Andi Harun dan Wawali Dr Rusmadi, bisa sampai ke lapisan masyarakat paling bawah atau warga pinggiran. Selain agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang tidak benar atau hoak.
“Artinya lewat seni tradisional kita juga bisa menyisipkan suatu pesan yang dibawakan dalam rangkaian drama atau pagelaran. Diskominfo Samarinda pernah berkolaborasi dalam event Ikapakarti lewat pagelaran kesenian sandiwara Mamanda atau biasa disebut Sandima. Modelnya sama, lewat pertunjukan yang notabene kesenian tetapi ada pesan atau informasi yang sebenarnya ingin kami sampaikan,” urainya.
Samsul mengharapkan, kerja sama pemerintah dengan penyelenggara event dalam memberikan ruang untuk menampilkan kesenian tradisional bisa terus berlanjut, dalam melestarikan kearifan budaya lokal dan nusantara. Selain bisa mengangkat serta menyejahterakan pelaku seni yang ada di Samarinda. (Adv/Diskominfosamarinda)