spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Kukar Benahi Data untuk Bantuan Pemulihan Sektor Transportasi

TENGGARONG – Pasca menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yaitu Pertalite, Solar dan Pertamax, pemerintah pusat menginstruksikan seluruh kepala daerah, termasuk Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mengalokasikan dana transfer umum sebesar dua persen untuk membantu sektor transportasi.

Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,17 triliun sebagai bantuan sosial pengalihan subsidi BBM. Bantuan ini disalurkan kepada pengemudi angkutan umum, ojek online, ojek pengkolan atau ojek offline, termasuk menyasar para nelayan. Bantuan ini diisyaratkan untuk melindungi data beli masyarakat.

“Kami pasti mengawal kebijakan nasional agar bisa terimplementasi dengan baik di sini,” jelas Bupati Kukar, Edi Damansyah, Senin (5/9/2022).

Nelayan menjadi salah satu sektor yang akan menjadi sasaran pemulihan pasca kenaikan BBM bersubsidi. (Rafi’i/Media Kaltim)

Upaya pertama yang dilakukan agar tepat sasaran, yaitu bagaimana melakukan penguatan sinkronisasi data di lapangan. Agar bantuan pengalihan subsidi BBM tidak lagi salah sasaran. “Kami fokus benahi data dulu,” lanjut Edi.

Diketahui, Gejolak kenaikan harga dan daya beli masyarakat yang menurun menjadi hal tidak bisa dipisahkan. Masyarakat mengeluhkan akan kenaikan sejumlah barang komoditas kebutuhan sehari-hari. Aksi unjuk rasa penolakan menaikkan harga BBM bersubsidi juga terjadi di berbagai daerah.

BACA JUGA :  Wabup Rendi Serahkan 50,7 Ton Pupuk Organik untuk Petani Samboja Barat

Per tanggal 3 September 2022, pemerintah pusat menaikkan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650 per liter. Solar naik menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150 per liter. Sedangkan Pertamax naik menjadi Rp 14.500 dari harga semula Rp 12.500 per liter. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img