spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Banjir di Loa Bakung, DPR RI dan BWS Cari Solusi Permanen

SAMARINDA – Banjir yang kerap melanda wilayah Loa Bakung, Daerah Aliran Sungai (DAS) Kemuning, menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Anggota Komisi V DPR RI, Irwan melakukan tinjauan langsung ke lokasi banjir pada hari Senin, (29/1/2024). Ia didampingi oleh Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kalimantan, Yosiandi Radi Wicaksono dan Ketua RT 82 Loa Bakung, Hafizh Zainal.

Irwan mengatakan bahwa masalah banjir di Loa Bakung tidak boleh dibatasi oleh tingkat kewenangan, melainkan harus diselesaikan secara bersama-sama oleh semua pihak. Ia mengapresiasi kehadiran BWS yang langsung melihat kondisi anak sungai yang sering disebut menjadi penyabab banjir di Loa Bakung.

“Alhamdulillah BWS hadir dan kita melihat masalahnya adalah banjir ini penangananya sementara. Tetapi ini juga harus bisa dicegah secara permanen,” ujar Irwan.

Ia menambahkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mencoba menyediakan pompa air dan mengangkat sedimentasi di sungai. Ia berharap hal ini dapat menjadi solusi konkret untuk mengatasi banjir di Loa Bakung.

BACA JUGA :  Bawaslu Kaltim Catat 7 Dugaan Pelanggaran Prosedur dari 139 Kegiatan Kampanye

“Anak sungai ini Bakung, kalau BWS itu sungai Mahakamnya. Contoh SKM, tapi tidak masalah kalau sudah masalah rakyat tidak boleh saling lempar tanggung jawab. PUPR pertama pompa air sedimentasi dan kita akan bangun kolam retensi ini asal memenuhi syarat,” tutur Irwan.

Sementara itu, Hafizh Zainal mengungkapkan bahwa permasalahan utama sungai di Loa Bakung adalah sedimentasinya yang tinggi dan konturnya yang datar. Ia mengatakan bahwa selama ini sungai tersebut tidak pernah mendapatkan perawatan yang baik. Ia sendiri sudah mencoba melakukan pengerukan sungai secara swadaya, dan merasakan efeknya yang signifikan.

“Selama sungai ini dibuat tidak pernah ada perawatan. Saya sudah coba untuk pengerukan. Efeknya signifikan, dulu sampai 70 cm, saya berharap ini menyambung sampai ke hulu sungai. Ini bisa selesai,” ungkap Hafizh.

Ia menuturkan bahwa banjir di Loa Bakung berdampak pada 8 sampai 10 RT yang terletak di sekitar pasar. Ia berharap sungai tersebut bisa dinormalisasi dan bermanfaat bagi warga.

“Kami minta bantuan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Kami juga siap berpartisipasi dalam program-program yang ada,” pinta Hafizh.

BACA JUGA :  PCR Sekata Medical Center, Terintegrasi dengan Aplikasi PeduliLindungi

Di tempat yang sama, Kepala BWS IV Kalimantan, Yosiandi Radi Wicaksono mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan survei di lokasi banjir dan menemukan bahwa daerah tersebut merupakan flat area rawa dengan keimiringan saluran yang tidak ada. Ia menjelaskan bahwa pengoperasian pompa air adalah solusi jangka pendek, sedangkan pengerukan sungai adalah solusi jangka menengah yang perlu koordinasi dengan pemerintah kota atau provinsi. “Solusi jangka panjang adalah pembangunan kolam retensi. Kita sudah ada masterplan di Samarinda, kita juga perlu usulkan untuk APBN 2025 untuk kolam retensi,” kata Yosi.

Ia berjanji bahwa BWS akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi permanen bagi banjir di Loa Bakung.

“Kami akan terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya di wilayah DAS Kemuning,” tandas Yosi.

 

Penulis: Andi Desky

Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.