SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda akan merevitalisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 serta menaikannya menjadi sekolah unggulan terpadu atau Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Adanya rencana ini, pastinya akan berdampak pada proses belajar mengajar terhadap 849 siswa yang ada. Oleh sebab itu, para siswa harus dipindahkan sementara ke sekolah terdekat, karena konsekuensi dari dibongkarnya bangunan lama SMPN 16 dalam waktu dekat.
“Kita akan pindahkan murid-muridnya kesekolah terdekat, karena bangunan sekolah SMPN 16 ini akan kita bongkar total April ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin saat di hubungi via telepon seluler Selasa (23/1/2024).
Asli menyebutkan sekolah terpadu bukan hanya tingkat SMP tapi dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan dibangun oleh pemerintah Kota Tepian dengan dana APBD Kota Samarinda sebesar Rp 70 miliar.
Sementara itu, dengan jumlah siswa yang terlalu banyak dan sekolah yang dititipkan tidak bisa menampung seluruhnya, maka Pemkot Samarinda akan memberikan solusi dengan membangun sekolah yang berlokasi tidak jauh dari sekolah unggulan tersebut.
“Iya kita kan mau bangun sekolah unggulan, yang pasti muridnya pun tidak banyak. Jadi sekolah yang dijadikan role model tersebut memang tidak banyak muridnya. Nah muridnya nanti kita juga akan bagi ke Sekolah Unggulan dan ke SMP Negeri 50 yang mana sekolah ini juga kita bangun didekat sekolah unggulan sebagai penyangga sekolah unggulan,” ungkapnya.
Diketahui Pemkot akan mulai merobohkan bangunan SMPN 16 dalam waktu dekat ini karena bulan April bangunan baru akan dibangun di atas lahan sekolah tersebut.
Setiap bangunan akan dibangun secara terpisah antara SD, SMP dan SMA akan dibangun secara simultan, target pada tahun 2025 gedung sekolah baru bisa digunakan.
Pewarta : Hanafi
Editor  : Nicha R
