spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

5 Tahun Derita Sakit Katup Jantung Bocor, Warga Bontang Ini Butuh Bantuan untuk Operasi

BONTANG – Sudah 5 tahun lamanya Rizky Adi Cahyono, salahseorang warga RT 09, Kelurahan Gunung Elai Bontang mengalami sakit katup jantung rusak/bocor. Hingga saat ini Rizky, sapaannya masih menahan derita sakit yang dialami, lantaran belum mampu melakukan operasi jantung sebab kekurangan dana.

Karenanya ia membutuhkan uluran tangan orang-orang dermawan untuk membantunya menyembuhkan penyakit yang sudah lama dideritanya itu.

Osha Alvyesta, sang istri menceritakan kisah penderitaan yang dialami sang suami.
Dikisahkannya, suaminya ini tidak memiliki riwayat dan keturunan penyakit jantung, namun tiba-tiba tahun 2018 suaminya didiagnosa mengalami katup jantung rusak/bocor dikarenakan bakteri.

“Memang kata dokter penyakit ini tidak bisa sembuh, kecuali dioperasi katupnya diperbaiki/diganti. Alat-alat yang memadai cuma ada di Jakarta sana,” ujarnya.

Walaupun operasi ditanggung BPJS, namun Osha mengaku tidak mampu mendanai transportasi dan biaya hidup saat di Jakarta selama operasi berlangsung. Mereka pun mencoba ke Samarinda untuk mengikuti prosedur BPJS, agar bisa mendapat nomor antrian operasi di RS Jakarta. Sayangnya baru seperempat jalan di AWS Samarinda tepatnya sebulan, tabungan mereka habis. “Kami menyerah dan kembali pulang ke Bontang,” imbuhnya.

Selanjutnya, setiap hari sang suami hanya mengandalkan obat. Setiap kontrol dan bertemu dokter jantung di rumah sakit di Bontang yang sering berganti shift pertanyaan dokter selalu sama “Kapan rencana ke Jakarta,?” ucapnya menirukan pertanyaan para dokter yang memeriksa suaminya.

“Pertanyaan itu yang membuat suami saya trauma/malu sehingga sangat susah untuk pergi kontrol rutin tiap bulan,” ungkap Osha.

Kemudian selang beberapa tahun tepatnya di tahun 2023 ini, obat yang rutin diminum suaminya mulai tidak ber efek. Hingga perut-kaki mulai mengalami pembengkakan, dada sesak, urat-urat nadi mulai terlihat makin membesar, dan tidak bisa tidur setiap malam karena kondisi yang sudah tidak bisa dia tahan lagi. Akhirnya mereka memutuskan untuk ke rumah sakit untuk rawat inap.

“Kamipun sudah bertemu dengan dokter jantung. Dikatakan dokter, kondisi suami saya akan semakin parah apabila tidak dioperasi dan diperbaiki katupnya. Termasuk obat-obatan yang mulai tidak mempan terhadap badannya. Bahkan dokter bilang apabila kami langsung ke RS Jakarta dan masuk IGD, pasti akan langsung ditangani walaupun tetap harus antri untuk mendapat jadwal operasi,” bebernya.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, sebagai istri saya ingin sekali suami saya sembuh dari penyakitnya. Karena beliau adalah suami yang baik. Bahkan setelah diberi penyakit pun, ia tetap berusaha mencari nafkah dari kuli bangunan, koperasi, serta bekerja di hotel yang dimana mendapat bagian lumayan berat, karena ia menyembunyikan penyakitnya. Sampai tahun lalu dia mulai tidak kuat bekerja lagi, hingga saya yang sekarang harus bekerja,” imbuhnya menceritakan isi hatinya.

Menggantikan suaminya sebagai tulang punggung keluarga, Osha kini bekerja di salon orang dan sambilan jasa henna pengantin. “Alhamdulillah bisa untuk mencukupi kehidupan kami yang mempunyai 2 orang anak yang masih kecil-kecil. Sungguh besar harapan saya agar ada orang-orang dermawan yang mau memberikan jalan keluar untuk suami saya,” harapnya.

Dirinya sangat berharap di usia suaminya yang masih sangat muda, masih mempunyai masa depan yang cerah. Dapat membesarkan anak-anak mereka hingga bisa menjadi orang yang terdidik.

“Saya mohon bantu selamatkan suami saya dan masa depan anak-anak saya, karena hanya ini satu-satunnya harapan kami yang uang bulanan pun hanya cukup untuk makan dan bayar tempat tinggal,” pungkasnya.

Editor: Yusva Alam

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img