TENGGARONG– Sebanyak 223 ribu kepala keluarga (KK) masuk dalam data base Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Kutai Kartanegara (Kukar). Jumlah tersebut merupakan hasil pendataan pada 15 Oktober-14 November 2022, kemudian diperpanjang hingga Rabu (30/11/2022).
Penambahan waktu pendataan dilakukan untuk menunggu beberapa warga yang belum bisa dijumpai hingga batas waktu yang telah ditetapkan.
“Penduduk (warga) yang berpergian dan masih belum ketemu, ditunggu sampai tanggal 30 November,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar, Nur Wahid.
Jumlah 223 ribu itu, lanjut Nur, akan menjadi dasar petugas Regsosek BPS Kukar ke lapangan. Nur mengakui, data tersebut banyak yang ganda. Pendataan Regsosek ini sebagai upaya merapikan kembali data penduduk Kukar.
Disebutkan, sebanyak 214 ribu KK sudah terlapor, dari hasil pendataan petugas Regsosek di 18 kecamatan se-Kukar. Sementara warga yang tidak ditemukan hingga 30 November, dipastikan tidak masuk dalam hasil pendataan. Mereka dianggap non-respons, dan masuk dalam pembaharuan data tahun selanjutnya.
Nur Wahid menambahkan, hasil pendataan segera diserahkan ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas ). Selalu pihak yang memiliki aksi tindak lanjut kegiatan dan perencanaan selanjutnya secara nasional.
Salah satunya yang paling utama, yakni melaksanakan program perlindungan sosial. Baik itu terkait bantuan sosial dan bantuan pemberdayaan. Data base inilah yang akan digunakan sebagai dasar, penetapan penduduk yang berhak menerima.
“Harapannya ketika kegiatan ini sudah selesai, tinggal perbaikan dan kelengkapan administrasi saja dari petugas Regsosek,” tutup Nur.
BPS Kukar merekrut 1.199 pendata yang disebar ke 18 kecamatan, 193 desa dan 44 kelurahan se-Kukar. Sebelum diterjunkan ke masyarakat mereka menjalani serangkaian pelatihan dan pembekalan dari BPS Kukar. (afi)
