spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

202 Masyarakat Berau Derita Katarak, Dinkes: Belum Termasuk di Wilayah Pedalaman

TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau terus melakukan pemeriksaan dan mendata masyarakat yang menderita katarak. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinkes Berau, Jimmy Adrian.

Data terbaru, setidaknya terdapat 202 pasien katarak matur yang menurut pemeriksaan bisa melakukan operasi pengangkatan katarak. Data tersebut dihimpun dari 15 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Berau.

“Ada sebanyak 202 pasien yang terdata dari 15 puskesmas yang ada. Kalau yang di pedalaman memang belum sepenuhnya,” jelasnya, Senin (10/7/2023).

Sebagai pelayan sektor bidang kesehatan, Dinkes disebutnya rutin melakukan penjaringan masyarakat yang menderita katarak. Dari data tersebut, biasanya merupakan jenis katarak yang siap operasi, kalaupun terdapat keadaan tertentu, hal tersebut menjadi catatan khusus.

“Kalau ada hal-hal lainnya itu memang sudah demikian keadaannya,” ujarnya.

Untuk klasifikasinya, katarak matur adalah kondisi yang ditandai dengan berubahnya warna lensa menjadi opak atau berwarna keputihan sehingga mengganggu penglihatan.

Jimmy menerangkan, kondisi mata yang belum sampai pada fase Katarak Matur atau sudah ditandai dengan warna lensa mata keputihan belum bisa dilakukan operasi pengangkatan katarak.

BACA JUGA :  Korban Enggan Melapor Karena Malu, Kekerasan Dalam Pacaran Kerap Terjadi

“Kalau katarak itu kan kalo belum matur belum bisa dioperasi, katarak itu hasil degeneratif dan proses lainnya termasuk hipertensi,” ujarnya.

Pelaksanaan operasi katarak sendiri dinilai untuk kembali memulihkan kemampuan penglihatan seseorang. Sehingga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari bisa dengan nyaman.

“Diharapkan hasil operasi itu bisa maksimal nantinya,” terangnya.

Dari hasil pemeriksaan yang rutin dilaksanakan Dinkes Berau, data tersebut juga masuk dan disetorkan kepada Kementerian Kesehatan. Sehingga, jika dalam perjalanannya menjadi skala penanganan prioritas nasional, maka akan dilaksanakan aksi operasi pengangkatan katarak.

“Kami rutin penjaringan dan data sampai kementerian, jika di kementerian menjadi prioritas akan ada aksi operasi katarak ke depannya,” terangnya.

“Kesehatan itu kunci utama untuk beraktivitas. Dari dulu sudah (dilakukan), dari puskesmas berjalan program itu penjaringan terus dilakukan,” pungkasnya. (dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img