spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

2.800 Tabung Elpiji Dikirim ke 3 Kecamatan Terdampak Banjir di Hulu Mahakam

TENGGARONG– Sebanyak 2.800 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Tabang, Kembang Janggut, dan Kenohan mulai mengalami dampak banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Salah satunya, stok gas elpiji ukuran 3 kg kini kosong, akibat distribusi menuju 3 kecamatan terdampak itu terputus.

Bupati Kukar, Edi Damansyah telah mengumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta Pertamina untuk membantu distribusi elpiji.

“Jadi bukan karena faktor kelangkaan, tapi banjir,” ungkap Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayyid Fathullah, Jumat (9/12/2022).

Fathullah melanjutkan, tiap kecamatan terdampak yang berlokasi di Hulu Mahakam itu memiliki kebutuhan elpiji yang berbeda. Rinciannya, 1.120 tabung di Kenohan, 1.120 tabung untuk Kembang Janggut dan 560 tabung untuk Tabang.

Disebutkannya, mulai Jumat (9/12/2022) ribuan tabung gas elpiji ukuran 3 kg dikirim melalui jalur air. “Distribusinya melalui kapal di pelabuhan masing-masing kecamatan,” lanjutnya.

Dalam kondisi normal, harga tabung gas elpiji ukuran 3 kg di 3 kecamatan tersebut berkisar Rp 30-40 ribu. Namun, saat kondisi tidak normal seperti saat ini, melonjak hampir 100 persen mencapai Rp 60-70 ribu per tabungnya.

BACA JUGA :  Belum Punya Gedung Uji Kir, Komisi III Harapkan Bisa Terbangun di 2021

Fathullah memastikan, tabung yang dikirim menggunakan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 19 ribu. Namun dikembalikan ke masing-masing desa berapa mereka menjual kembali, dengan setiap jarak km ada toleransi kenaikan biaya transportasi sampai Rp 30 per tabung.

“Pihak kecamatan mendesaknya hanya tabung saja, bahan pokok masih cukup. Harapan kita dalam waktu seminggu ini airnya sudah surut,” tutup Fathullah. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img