spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Yatim Piatu Korban Corona Langsung Jadi Mahasiswa Unmul

SAMARINDA – Universitas Mulawarman di Samarinda membuka pendaftaran mahasiswa baru. Ribuan bangku disiapkan perguruan tinggi negeri ini untuk lulusan setingkat SMA. Pelajar yang menjadi korban pandemi dipastikan bisa berkuliah di Unmul tanpa tes.

Hal tersebut disampaikan Rektor Unmul Prof Masjaya, saat mengikuti agenda sosialisasi tiga jalur seleksi perguruan tinggi negeri, Rabu, 23 Februari 2022. Dijelaskan bahwa kampus menyediakan jalur khusus atau afirmasi dalam penerimaan mahasiswa tahun ini.

Jalur tersebut adalah kuliah tanpa tes bagi pelajar yang kehilangan orang tua, baik salah satu maupun keduanya, karena Covid-19. Dalam program ini, Unmul menyiapkan 60 kursi di semua fakultas.

Prof Masjaya menjelaskan, kebijakan tersebut dibuat sebagai salah satu upaya kampus membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Kampus ingin memberi kesempatan bagi calon anak didik. Penentuan jumlah kursinya dengan menyelaraskan usia Unmul yakni 60 tahun.

“Semua prodi (program studi) bisa diminati bagi yang bebas tes. Ini bentuk kepedulian sosial Universitas Mulawarman untuk masyarakat,” terang Masjaya kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com.

Masjaya menyebut, hanya ada dua syarat untuk bisa ikut program afirmasi. Pertama, harus memiliki ijazah SMA atau SMK. Kedua, membawa bukti keterangan dari pemerintah setempat yang menyatakan bahwa orang tua telah meninggal dunia karena Covid-19.

BACA JUGA :  Polsek Muara Badak Berikan Masker Bagi Pelanggar Prokes

Setelah seluruh berkas lengkap, kampus melakukan asesmen sesuai kemampuan lulusan. Lulusan harus memilih prodi sesuai jurusan di sekolah. “Untuk uang kuliah (UKT) ada program pemerintah yakni Kartu Indonesia Pintar. (Pendaftarannya) diurus masing-masing calon (mahasiswa). Kampus akan memprioritaskan bagi yang terdampak pandemi,” jelas Masjaya.

Wakil Rektor Unmul Bidang Akademik, Prof Mustofa Agung Sardjono, mengatakan, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sudah berjalan secara serentak sejak 14 Februari 2022. SNMPTN adalah salah satu jalur masuk perguruan tinggi. Selain itu, bisa lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN).

Seleksi SNMPTN dilakukan berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik saat bersekolah. Untuk bisa mendaftar, siswa harus memiliki akun di website Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan menyimpan pilihan prodi. Pendaftaran jalur ini akan ditutup pada 28 Februari 2022, pukul 15.00 WIB.

Agung menjelaskan, peserta hanya dapat memilih maksimal dua prodi dari dua opsi. Opsi pertama, dua prodi dari satu perguruan tinggi negeri (PTN) asal domisili peserta. Opsi kedua, satu prodi dari dua PTN pilihan peserta. Sesuai regulasi dari LTPMPT sebagai penyelenggara tes masuk PTN, pelajar diwajibkan memilih satu PTN di provinsi asal sekolah. “Jika memilih hanya satu prodi, siswa dapat memilih PTN yang ada di provinsi mana pun,” jelasnya.

BACA JUGA :  Plt Sekprov Disiapkan sebelum Pj-Sekprov Definitif, Inilah Pesan HM Sabani

Berdasarkan ketentuan dari LTMPT, lanjut dia, pelajar disarankan tidak banyak memilih prodi. Ia juga mengingatkan, pelajar harus jeli dalam memastikan prodi yang dipilih. Peserta yang sudah lulus SNMPTN, tidak diperkenankan mengikuti SBMPT. Hal ini dilakukan agar lulusan yang lain mendapat kesempatan yang sama.

Agung menambahkan, Unmul memiliki daya tampung sebanyak 6.085 kursi dari 13 fakultas yang tersedia. Dari jumlah itu, akan diisi dari jalur SNMPTN minimal 20 persen, SBMPTN minimal 40 persen, dan SMMPTN maksimal 30 persen. Sisanya akan menyesuaikan kuota yang bisa ditingkatkan secara fleksibel berdasarkan batas minimal seleksi.

Unmul menggunakan empat variabel untuk menetapkan kuota setiap prodi. Dua di antaranya yakni rasio dosen dan mahasiswa. Selain itu variabel kapasitas ruangan kelas dan akreditasi prodi. Dari total 63 prodi sarjana (S1) yang ada, terdapat 10 prodi dengan jumlah peminat terbanyak. Empat di antaranya adalah manajemen, ilmu hukum, administrasi bisnis, dan farmasi.

“Kami tentu ingin menerima lebih banyak lagi. Tapi, kami juga ingin menyeleksi siswa yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas,” terang Agung yang merupakan alumnus Hamburg University di Jerman.

BACA JUGA :  Muncul Poster di Jalan Rusak Poros Bontang-Samarinda: Mohon Maaf Jalan Sedang Diperbaiki, Tapi Bohong

Ia menyampaikan, pelaksanaan SBMPTN dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tes dilaksanakan secara daring berbasis komputer atau UTBK di beberapa fakultas di Kampus Gunung Kelua.

Registrasinya dilaksanakan pada 23 Maret sampai 15 April 2022. Dilaksanakan lewat dua gelombang yakni 17-23 Mei dan 25 Juni-31 Juli 2022. Pendaftar bisa memilih tiga kelompok ujian yakni soshum, saintek, dan campuran. Biaya kelompok saintek dan soshum adalah Rp. 200 ribu. Sedangkan campuran sebesar Rp 300 ribu. Ujian bisa diikuti di 74 titik UTBK di seluruh Indonesia.

“Peserta juga wajib melakukan tes (Covid-19) di kampus. Ini buat menghindari penyebaran virus. Bagi yang positif, dipastikan tidak bisa mengikuti ujian. Tapi, Insyallah, kampus akan mengeluarkan kebijakan, boleh mengikuti tes SMMPTN secara gratis bagi peserta yang terkonfirmasi positif,” beber guru besar Fakultas Kehutanan ini.

Sementara itu, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Afra Tustini Ekawati, menjelaskan, per 19 Oktober 2021, Unmul memiliki sekitar 30.557 mahasiswa aktif. Pada tahun yang sama, Unmul meluluskan 4.708 mahasiswa dari berbagai jenjang. Unmul juga memiliki 1.000 pengajar terdiri dari 404 dosen berkualifikasi doktor (S-3), 585 magister (S-2), dan sarjana (S-1) 11 orang. Adapun dosen dengan jabatan guru besar (profesor) sebanyak 58 orang. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img