KUTAI BARAT – Para penjual souvenir dan kerajinan tradisional di Kabupaten Kutai Barat meraih untung hingga puluhan juta rupiah dalam pemeran pembangunan selama Expo Dahau Sendawar 2023. Salah satunya diakui Hellen, penjual kerajinan asal kecamatan Damai.
“Lumayan lah selama pameran ini kita dapat itu sekitar 30 juta lebih,” kata Hellen yang berjualan di Stan pameran UMKM yang berpusat di Taman Budaya Sendawar Senin (1/11).
Dia mengaku souvenir yang paling diburu adalah ‘anjat’ atau tas tradisional suku Dayak yang terbuat dari rotan. Lantaran akan ada pemecahan rekor MURI pengguna anjat terbanyak pada 5 November mendatang.
“Paling banyak orang tanya anjat, terus topi rotan, gelang dan baju. Mungkin mereka pakai pas pemecahan rekor itu makanya banyak ini yang cari,” ujar Hellen.
Karena tingginya permintaan, Elen dan sejumlah penjual menaikkan harga juga hingga 300 persen. “Kaya anjat itu tadinya kan kecil hanya dijual Rp 75 ribu sekarang dijual Rp 300 ribu tetap ada yang beli. Jadi senanglah,” ucapnya ceria.
Panitia Dahau Sendawar memang mengadakan pemecahan rekor MURI pengguna anjat terbanyak pada 5 November 2023 atau puncak peringatan HUT ke-24 Kubar. Sehingga secara langsung memberi keuntungan kepada para pengrajin yang berjualan di pameran.
“Harapan kita dengan pameran ini bisa meningkatkan perputaran ekonomi para pelaku UMKM, pengrajin dan masyarakat Kutai Barat pada umumnya,” ujar Ketua Panitia Dahau, Nopandel. Adapun pameran ini digelar selama dua pekan mulai 23 Oktober – 5 November 2023.
Penulis : Ichal
Editor : Nicha Ratnasari