spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Waspadai Karhutla PPU, BPBD PPU Kerahkan Tim Siaga

PENAJAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Penajam Paser Utara (BPBD PPU) mulai mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ini ditandai dengan pengerahan 25 personel untuk memonitor kawasan rawan sekaligus melakukan sosialisasi antisipasi ke masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD PPU Marjani menyebutka, wilayah PPU saat ini telah memasuki musim kemarau. Hawa cukup panas mulai dirasakan seiring intensitas hujan yang mulai berkurang.

“Hujan mulai berkurang, sehingga kami waspadai potensi kebakaran hutan dan lahan karena cuaca kembali panas,” ungkapnya, Jumat (10/6/2022).

Disebutkan, total lahan gambut di PPU mencapai 1.400 hektare, di mana umumnya berada di kawasan pesisir, terutama  Kecamatan Penajam yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan.

Semisal di Kelurahan Petung terdapat sekitar 700 hektare lahan gambut, Kelurahan Nenang sekitar 400 hektare, Desa Giripurwa 200 hektare, sementara sisanya 100 hektare tersebar di sejumlah desa dan kelurahan.

Dari beberapa wilayah itu, BPBD PPU telah memetakan beberapa kawasan paling berpotensi terjadi karhutla. Ini mengacu kejadian beberapa tahun terakhir, dan karena kawasan itu terdapat kawasan gambut yang cukup luas.

BACA JUGA :  Hamdam Janji Selesaikan RPJMD Sebelum Masa Jabatan Berakhir

Marjani menyebutkan, daerah rawan karhutla ada di wilayah Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku, selain karena terdapat lahan gambut yang cukup luas, kebiasaan masyarakat  membuka lahan perkebunan dengan cara dibakar juga menjadi pemicu kebakaran.

“Karena kondisi cuaca panas dan angin kencang membuat api akan cepat meluas. Maka dari itu, kewaspadaan masyarakat perlu dijaga,” ujar Marjani.

Selain peran aktif masyarakat, BPBD PPU juga telah berkoordinasi dan menyiapkan tim khusus yang fokus mengantisipasi karhutla. Komunikasi intens dengan tim penanggulangan kebakaran dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), yang ada di Dinas Pertanian, TNI-Polri serta Satgas Destana (Satuan Tugas Desa Tangguh Bencana) juga sudah dilakukan.

“Kalau dari kami, menyiagakan 25 personel, serta tim gabungan untuk memantau sekaligus mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” ucapnya.

Lebih lanjut, Marjani mengimbau masyarakat untuk turut andil dalam pencegahan karhutla. Mengingat peran serta masyarakat serta perusahaan terkait dalam pencegahan sangat diperlukan.

“Masyarakat diharapkan menyadari bahaya membakar semak, rumput, dan lahan serta lainnya. Kesadaran masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar, juga menjadi salah satu upaya pencegahan yang dilakukan. Sebab, risiko kebakaran yang ditimbulkan dari hal tersebut, cukup tinggi,” pungkasnya. (sbk)

BACA JUGA :  Bagi Takjil Gratis, Bentuk Kepedulian Kajari Penajam kepada Warga PPU
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img