BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan menemukan sebanyak 3 ekor ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Untuk mencegah meluasnya penyakit ini, DP3 Kota Balikpapan mengenintensifkan pemberian vaksin.
Kepala DP3 Kota Balikpapan, Heria Prisni mengatakan, pihaknya 21 Agustus yang lalu menemukan ada 3 hewan ternak di Balikpapan yang terpapar PMK. Dan ternak ini masuknya melalui Kota Samarinda.
“Ini hasil pemeriksaan yang dilakukan laboratorium Veteriner Banjar Baru, Kalsel. Dimana masing-masing hewan yang dinyatakan positih terpapar PMK masing-masing 2 ekor kerbau dan 1 ekor sapi,” ucapnya, Selasa (27/9/2022).
Dalam rangka mencegah meluasnya PMK di Balikpapan, Heria mengatakan, pihaknya telah melakukan vaksin terhadap 700 ekor sapi, dengan harapan tidak ada lagi penyebaran PMK. Sedangkan tiga hewan yang terpapar PMK ini masuk ke Balikpapan melalui Kota Samarinda tanpa melalui proses karantina.
“Mudah-mudahan berhenti di tiga hewan ini, karena sudah kami antisipasi dengan melakukan vaksin,” tegasnya.
Heria menambahkan, untuk pencegahan PMK, DP3 Kota Balikpapan akan akan melakukan vaksin booster di awal bulan Oktober untuk wilayah Balikpapan.
“Rencananya, awal bulan oktober 2022 depan, kita akan berikan vaksin booster,” ucapnya.
Sedangkan untuk pengawasan peredaran ternak, DP3 Kota Balikpapan bekerjasama dengan Balai Karantina Balikpapan, sehingga hanya hewan ternak yang sudah ada rekomendasi dari karantina yang bisa masuk ke Kota Balikpapan.
“Tanpa surat karantina ini kami akan tolak dalam pemotongan,” katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menekankan kepada para peternak untuk benar-benar menerapkan. Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam memelihara hewan ternaknya karena penularan PMK ini bisa melalui udara. “Peternak kita sudah tekankan untuk memperhatikan SOP dalam memelihara ternaknya,” ujarnya. (bdu)