Beranda BONTANG Waspada, Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga Terus Meningkat

Waspada, Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga Terus Meningkat

0
ilustrasi

BONTANG – Tim Gugus Penanganan Covid-19 Bontang meminta semua pihak untuk mewaspadai meningkatnya kasus Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga. Pasalnya, dari 318 kasus terkonfirmasi positif, sebanyak 82 kasus diantaranya berasal dari klaster keluarga.

“Ada 25 klaster keluarga dengan jumlah 82 kasus,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Bahauddin, Selasa (8/9/2020) malam. Secara umum, lanjut dia, penyebaran Covid-19 di Bontang terbagi dalam 5 klaster.

Tertinggi berasal dari klaster PKT dengan jumlah 226 kasus, menyusul kemudian klaster HOP 17 kasus, klaster Berbas 5 kasus, selanjutnya klaster Api-api 7 kasus, klaster Loktuan 4 kasus, dan terakhir 59 kasus belum diketahui asalnya atau non-klaster.

[irp posts=”3568″ name=”Rahmad Pribadi : RS Pupuk Kaltim Operasikan Lab Biomolekular PCR untuk Tingkatkan Penanganan Covid-19 di Bontang”]

Bahauddin menambahkan, klaster keluarga terjadi ketika salah satu anggota keluarga terinfeksi virus, lalu menularkan ke anggota keluarga yang lain. Sehingga anggota keluarga tertular Covid-19 saat berada di rumah sendiri.

Disebutkan, klaster keluarga berkembang sangat cepat, disebabkan beberapa hal. Pertama, kebijakan protokol kesehatan dan sistem monitoring yang ditetapkan oleh pemerintah, perusahaan, maupun otoritas tempat publik, tidak bisa menahan transmisi virus ke lingkungan terkecil yaitu keluarga.

Kedua, lingkup dan kultur sosial bangsa kita yang mengutamakan silaturahmi secara fisik. Saling berkunjung sehingga berpotensi mempercepat penularan. Ketiga, kondisi ini diperburuk jika ada kasus tanpa gejala, belum dilakukan testing, atau orang dengan gejala ringan enggan melakukan tes.

Mereka biasanya takut stigma, takut dikucilkan sehingga berperan menjadi spreader atau penyebar. Alhasil, lanjut Bahauddin, penyebaran klaster keluarga semakin masif terjadi. Salah satunya dengan membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan kompleks, kegiatan warga seperti arisan, olahraga, ditambah lagi liburan atau piknik di tempat keramaian.

Dikatakan Bahauddin, cara mencegah agar transmisi klaster keluarga tidak semakin masif, diantaranya mematuhi protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun. Termasuk juga menghindari kegiatan dalam ruangan tertutup seperti berkerumun, selektif dan tidak menerima kunjungan orang lain ke rumah untuk sementara waktu.

“Jika ingin bersiturahmi lakukan secara online,” ucapnya lagi. Sebisa mungkin di rumah saja, kecuali bekerja atau kegiatan esensial lainnya serta menunda pergi jalan-jalan. “Terakhir bila bergejala segera datangi pelayanan kesehatan,” tegasnya.
Ingat, siapapun anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah wajib menjalankan protokol kesehatan sebab ada anggota keluarga lain yang lebih rentan dan harus dilindungi.

Data perkembangan Covid-19 di Kota Bontang hingga Selasa malam, menurut Bahauddin, terjadi penambahan suspect sebanyak 3 orang, dimana 2 diantaranya dirawat di rumah sakit sementara satu lainnya isolasi mandiri di rumah.
Dia menambahkan, 5 orang telah selesai menjalani isolasi, sehingga total kasus berjumlah 164 orang. Sebanyak 21 kasus melakukan perawatan, 143 lainnya menjalani isolasi, menyusul kontak erat sebanyak 27 orang telah dilakukan pemeriksaan Swab PCR dan sedang menjalani isolasi.

Tim gugus tengah memantau kondisi kesehatan 1.186 warga Bontang, sebab mereka diketahui baru saja melakukan perjalan ke luar kota. (yim/red2)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version