SAMARINDA – Waspada. Kasus penipuan berkedok transfer dana dengan melampirkan bukti struk ATM palsu kembali marak. Masyarakat yang tak teliti, bisa menjadi korban penipuan. Modus penipuan ini pernah dialami Media Kaltim ketika melakukan penghimpunan dana untuk sumbangan bencana di Kalimantan Barat (Kalbar) dan Sulewesi Selatan (Sulsel) beberapa waktu lalu.
Saat itu, seseorang mengaku telah mentransfer dana untuk bantuan bencana. Namun, orang tersebut mengaku ada kesalahan jumlah dana yang ditransfer, sehingga minta kelebihannya ditransfer kembali.
Begitu media ini mengecek riwayat transaksi di bank secara online, ternyata tidak ada transaksi. Sempat berargumen, penipu tersebut langsung kabur dan menghapus semua riwayat pembicaraannya, begitu diketahui melampirkan struk ATM palsu.
Terbaru, seseorang bernama Namsun Bertin Sembiring nyaris tertipu. Namsun yang bekerja di sebuah travel itu mendapat pesan via WhatsApp dari orang bernama Muhammad Syukur, yang akan memesan hotel di Bali selama dua malam. Per malamnya, hotel itu sekitar Rp 2 juta. Sehingga total pesanan senilai Rp 4 juta.
Namsun pun meminta Muhammad Syukur untuk mentransfer pesanannya. Tak lama berselang, Muhammad Syukur itu mengirim bukti transfer berupa struk ATM.
Namun, nilai yang ditransfer dalam struk itu sebesar Rp 6,3 juta. Alhasil, Muhammad Syukur pun meminta Namsun untuk mengembalikan kelebihan uang tersebut. “Dia mengatakan mentransfer saya Rp 6 jutaan dan mengirim pesan kepada saya agar saya mengirimkan balik ke dia sisanya,” kata Namsun dalam video tersebut, Senin (10/5), seperti dikutip kumparan.com.
Untungnya, Namsun mengecek terlebih dahulu rekeningnya. Ternyata, tak ada uang masuk. Ia pun menghubungi call center perbankan, yakni BCA, dan menanyakan kenapa belum ada uang masuk.
Menurut Namsun, customer service BCA itu mengatakan memang tak ada uang masuk senilai Rp 6,3 juta di rekening Namsun. Ia pun meminta Namsun berhati-hati dengan modus penipuan tersebut. Selain itu, kata Namsun, struk transfer ATM itu ternyata bisa dibuat sendiri. Bahkan ada 6aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat struk ATM itu menyerupai aslinya.
Di akhir video, Namsun menyebut telah melaporkan kasus itu ke perbankan. Rekening BNI si penipu bernama Muhammas Syukur itu juga telah diblokir. “Jadi bagi kamu online seller kalau toko kamu cukup laris, ketika kamu meminta bukti pembayaran, dan kamu harus melihat apakah uang tersebut ada masuk ke rekening kamu atau tidak,” jelasnya. (red)