BONTANG – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memberikan apreasiasi terlaksananya kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Praja Sejahtera Tahun Buku 2019. Sebab, kata Neni, gerakan koperasi merupakan “soko guru” atau tulang punggung ekonomi kerakyatan yang dapat membangun kesejahteraan anggotanya.
“Atas nama Pemkot Bontang, saya menyambut gembira dan menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya RAT Koperasi Sejahtera,” ujar Neni, saat membuka RAT Koperasi Praja Sejahtera Tahun Buku 2019.
Menurut Neni, RAT juga menjadi tolak ukur bagi pembina, pengurus, pengawas, dan pengelola beserta segenap anggota melakukan evaluasi dan pembenahan. Serta mempersiapkan perencanaan sebaik-baiknya sehingga rencana yang akan dilaksanakan dapat segera terwujud.
Melalui forum RAT tentunya, segala keberhasilan dan kemajuan koperasi akan terlihat dengan jelas sampai sejauh mana langkah dan upaya yang dapat dilakukan oleh pengurus dalam melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan.
Yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah mengidentifikasi segala kendala dan permasalahan yang dihadapi nantinya. Kemudian mengupayakan solusi secara tuntas sehingga kegiatan usaha koperasi di masa depan dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan bersama.
“Pemkot Bontang akan selalu memperhatikan peningkatan modal koperasi karena Koperasi Praja Sejahtera cukup memberikan kontribusi para anggotanya,” kata Neni.
Neni pun berharap agar pengelola koperasi dapat mengkoordinir dengan baik program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. “Dalam kesempatan berbahagia ini saya mengimbau seluruh peserta rapat dan hadirin mari tambuhkan komitmen kita demi kemajuan Koperasi Praja Sejahtera,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Praja Sejahtera Agus Wijaya melaporkan tiga agenda yang menjadi pembahasan dalam RAT. Yakni pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi 2019, rencana kerja 2020, dan melaksanakan pemilihan pengurus dan pengawas periode 2020-2023.
Sejauh ini, diterangkannya, koperasi yang memiliki jumlah anggota 1.200 orang tersebut memiliki aset pada tahun 2019 mencapai Rp. 9,7 miliar yang terdiri atas aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
Sedangkan modal sendiri mencapai Rp. 6,2 miliar bersumber dari simpanan anggota hampir mencapai Rp 3 miliar. Kemudian Sisa Hasil Usaha (SHU) turut mengalami peningkatan sebesar Rp 600 juta jika dibanding tahun lalu yakni Rp 300 juta. “Jadi usaha kita sekarang ini dominannya adalah pembiayaan khususnya keperluan konsumtif, kemudian pembiayaan untuk keperluan berobat dan pendidikan,” ucapnya.
Ditambahkan Agus Wijaya, dalam perkembangannya Koperasi Praja Sejahtera berupaya beralih dari sebelumnya konvensional menuju koperasi berbasis syariah meski aturan belum diubah. Namun dalam praktik sudah beralih ke syariah.
“Alhamdulillah tahun 2019 kita dapat penghargaan dari Kementerian Koperasi, Satya Lencana Wirakarya untuk koperasi dan Satya Lencana Pembangunan untuk Wali Kota Bontang. Kemudian untuk Covid-19, kita juga berpartisipasi dengan apa yang diimbau pemerintah, kita memberikan keringanan dengan menunda pembayaran selama kurang lebih tiga bulan,” tutupnya. (kmf_ag/PPID Bontang)
Artikel ini telah dimuat di bontangkota.go.id dengan judul: Membuka RAT Koperasi Praja Sejahtera Tahun Buku 2019, Wali Kota Bontang: Gerakan Koperasi Merupakan “Soko Guru” Ekonomi Kerakyatan